Air dalam Kemasan Plastik BPA Sangat Berbahaya, Ini Alasannya

“Tentu saja hal ini akan memengaruhi kesehatan bayi, karena usia balita sangat rentan terhadap efek dari BPA,” jelasnya.
Iwan Nefawan, Ahli Kesehatan Lingkungan, Kementerian Kesehatan menambahkan, plastik BPA itu mengandung zat tambahan kimia untuk pembuatan kemasan plastik berbahan PVC (kode3) dan PC (kode 7) yang bisa menimbulkan dampak kesehatan.
“Dalam dosis renda bisa menimbulkan perubahan permanen dalam organ kemaluan, meningkatkan kadar prostate, menurunkan hormon testoteron. Artinya kurang kuat untuk mendapatkan keturunan,” beber Iwan.
Menurutnya, BPA bisa menyebabkan kanker, terutama kanker payudara. Terutama pada kelompok rentan seperti bayi, anak-anak, manula dan ibu hamil,. Penggunaan BPA di dalam plastik sudah dilarang pihak Badan POM.
“Enggak boleh karena BPA itu masuk kelompok mikroplastik, kecil sekali. Walaupun dalam waktu pendek tak menyebabkan dampak langsung, tetapi ke depan bisa muncul dampak lainnya,” tanda Iwan Nefawan.(jlo/jpnn)
Partikel plastik BPA bisa menimbulkan gangguan kesehatan, berbahaya bagi bayi dan balita, bahkan bisa berpotensi memicu penyakit kanker.
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh
- Le Minerale Berbagi Berkah Ramadan ke 108 Masjid
- KKI Temukan 40% Galon Guna Ulang Sudah Berusia di Atas 2 Tahun, Ini Bahayanya
- Riset Terbaru USU Perkuat Deretan Bukti Ilmiah, BPA Tidak Terdeteksi pada AMDK
- Penelitian Terbaru USU: BPA Tak Terdeteksi pada AMDK yang Terpapar Sinar Matahari
- KKI Soroti Ketidakmerataan Distribusi Galon Bebas BPA
- Cuma Indonesia yang Ribut soal Galon Polikarbonat, Eropa & Amerika Santai Saja