Air Jakarta Dikelola Swasta, PAM Jaya Selalu Merugi
Selasa, 04 Juni 2013 – 20:01 WIB
JAKARTA - Koalisi Masyarakat Menolak Swastanisasi Air Jakarta (KMMSAJ) menilai memperpanjang kontrak pengelolan air bersih Jakarta kepada pihak swasta bukan kebijakan yang adil tapi justru menyengsarakan rakyat. Kebijakan swastanisasi itu juga malah merugikan PAM Jaya sebagai perusahaan daerah.
"Kontrak ini sejak awal berat sebelah karena melindungi kepentingan investor secara berlebihan tetapi membuat konsumen, Pemprov DKI dan PAM Jaya merugi," kata Tommy Albert dari LBH Jakarta yang tergabung dalam KMMSAJ, Selasa (4/6).
Layanan air perpipaan Jakarta sudah berpindah ke swasta sejak 1997, saat Suez Environment dan Thames Water masing-masing mendapatkan separuh Jakarta untuk dikelola melalui kontrak dengan PAM Jaya.
Tommy menjelaskan, simulasi keuangan yang dilakukan PAM Jaya menunjukkan jika kerjasama terus dilanjutkan sampai tahun 2022, maka pada saat itu PAM Jaya/Pemprov DKI akan berhutang kepada swasta sebanyak Rp 18,2 triliun.
JAKARTA - Koalisi Masyarakat Menolak Swastanisasi Air Jakarta (KMMSAJ) menilai memperpanjang kontrak pengelolan air bersih Jakarta kepada pihak swasta
BERITA TERKAIT
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS