Air Laut Naik Semeter, Warga Kocar-kacir
Sabtu, 12 Maret 2011 – 03:26 WIB

MENGUNGSI. Warga Wirsi Manokwari mengungsi di depan kantor BankMega Manokwari. FOTO: LAODE MURSIDIN/RADAR SORONG
MANOKWARI - Peringatan Tsunami yang dikeluarkan pemerintah sebagai dampak dari tsunami melanda Jepang menyebabkan kepanikan di Manokwari terutama di pesisir pantai. Ribuan warga berduyun-duyun mencoba mengamankan diri atau mengungsi ke tempat ketinggian. Kepanikan juga terlihat di sejumlah pusat perbelanjaan. Supermarket dan toko-toko memilih menutup tempat usahanya lebih awal. Seperti terjadi di Hadi Supermarket dan Departemen Store, Toko Umega,Toko Berdikari sejak pukul 18.00 Wit sudah tutup padahal biasanya tutup pukul 21.30 Wit.
Pantauan Koran ini,kepanikan warga yang bermukim pesisir pantai, kompleks Borobudur, Fanindi, Wirsi, Anggrem, Sanggeng, Wosi dan sekitarnya mulai terlihat sejak sore. Sambil membawa barang-barang berharga warga mengamankan diri.
Sekitar pukul 20.30 Wit warga di kompleks pemukiman nelayan Borobudur sempat dibuat takut luar biasa. Pergerakan air yang naik secara mendadak membuat mereka lari kocar-kacir ke tempat ketinggian. ‘’Memang air naik tiba-tiba dan ada yang berteriak. Semua lagi amankan diri,’’ ujar Latami,nelayan asal Buton.
Baca Juga:
MANOKWARI - Peringatan Tsunami yang dikeluarkan pemerintah sebagai dampak dari tsunami melanda Jepang menyebabkan kepanikan di Manokwari terutama
BERITA TERKAIT
- Banjir Rendam Sejumlah Rumah Warga di Kalianda Lampung Selatan, Tak Ada Korban Jiwa
- Kodam I/Bukit Barisan Bantu Warga yang Diduga Diintimidasi Ormas
- Farhan Bimbang Tindak Tegas Kusir Delman yang Getok Tarif Tak Wajar di Bandung
- Harga Emas Perhiasan di Baturaja Tembus Rp 11,3 Juta Per Suku
- Korban Kedua Perahu Getek Tenggelam di Perairan Sungai Musi Ditemukan Meninggal Dunia
- 2 Lansia yang Tenggelam di Perairan Sungai Musi Ditemukan Sudah Meninggal Dunia