Air Mata Darah Belum Tentu Mistis
Bisa Jadi Gejala Konjungtivitas Pseudomembran
Jumat, 15 Maret 2013 – 19:13 WIB
Ketika dikompres dengan air dingin, otomatis mata akan menjadi kering. Karena itu, butuh air mata buatan sesering mungkin. Bisa juga diberi antibiotik tetes. Namun, untuk lebih amannya, Sawitri meminta pasien berkonsultasi dulu ke dokter. Sebab, tidak semua penyakit mata yang ditandai kemerahan selalu merupakan konjungtivitis. ''Beda penyakit beda penanganan,'' ujarnya.
Konjungtivitis berubah menjadi pseudomembran jika dalam lebih dari tujuh hari tidak sembuh. Selain itu, pada kondisi tersebut, biasanya mata membengkak cukup besar. Tidak hanya itu, pasien juga akan merasakan sakit di area sekitar mata.
Pada anak-anak, biasanya mereka tidak tahan, kemudian menangis. Nah, saat menangis itulah ada membran yang terlepas dan bercampur dengan air mata yang biasanya menghasilkan air mata darah. Jika kondisinya sudah seperti itu, diharapkan pasien periksa ke dokter untuk ditangani lebih lanjut.
Sawitri menjelaskan, pada musim pancaroba seperti ini, konjungtivitis banyak dijumpai. Untuk menghindari, kita disarankan tidak terlalu sering mengucek mata. Selain itu, hindari debu dan paparan sinar matahari yang berlebihan tanpa pengaman.
ORANG kerap heboh ketika ada anak yang menangis dan air matanya bercampur darah. Banyak yang mengaitkan hal tersebut dengan mistis. Namun, dari sisi
BERITA TERKAIT
- Kenali Bahaya Radang Paru-Paru, Simak Info Pengobatan yang Tepat dari IDI Grobogan
- Tips Cara Mengobati Asma dari IDI Cilacap
- Larangan BPA di UE Mulai 2024, Kapan Indonesia Menyusul?
- 5 Manfaat Rutin Minum Air Jahe Campur Gula Aren, Pria Pasti Suka
- 3 Manfaat Teh Tawar yang Luar Biasa
- 5 Khasiat Kelengkeng, Lindungi Tubuh dari Serangan Penyakit Ini