Air Mata Menetes Melihat Ibu-Ibu Berhijab Mengepel Lantai Altar Gereja
jpnn.com - SEORANG gadis Nasrani terharu ketika gereja tempatnya beribadah dibersihkan oleh saudaranya yang beragama Islam. Dia lantas berucap,” Perlu hujan untuk melihat pelangi.”
RITA LAVENIA SYAIFUL, SAMARINDA
Lima hari pasca peledekan bom di depan Gereja Oikumene, Samarinda, tidak ada lagi ketegangan.
Umat Nasrani dan Muslim pun bergandengan untuk membersihkan gereja dan masjid.
Aksi biadab itu memang menjadi catatan sejarah kelam Indonesia.
Ada indikasi pelaku ingin memecah belah umat beragama. Tapi maksud buruk itu dilawan dengan aksi bersih-bersih gereja yang dilakukan masyarakat sekitar.
Garis polisi telah dilepas dua hari lalu. Jumat, (18/11), sejak pukul 07.30 Wita gabungan anggota TNI, Polri, aparat dari Kecamatan Loa Janan Ilir, dan sejumlah masyarakat berbondong-bondong mendatangi gereja tersebut.
Langit begitu gelap, dan udara pun seolah membeku. Tapi, kebekuan tersebut seolah terobati dengan canda tawa seluruh aparat dan masyarakat yang hadir untuk membersihkan serpihan-serpihan sisa ledakan di depan gereja.
SEORANG gadis Nasrani terharu ketika gereja tempatnya beribadah dibersihkan oleh saudaranya yang beragama Islam. Dia lantas berucap,” Perlu
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408