Air Mata Menetes Melihat Ibu-Ibu Berhijab Mengepel Lantai Altar Gereja
Tidak ada perbedaan status yang terlihat. Semua turun tangan membersihkan, sambil sesekali saling melemparkan gurauan.
Yang lebih menarik adalah, masyarakat yang datang membantu didominasi warga muslim.
Sesuatu yang menunjukkan bahwa tragedi tersebut tidak berhasil memecah kesatuan warga Samarinda.
Dengan menggunakan kopiah, para kaum muslim pria sibuk membersihkan rerumputan liar yang tumbuh di teras dan pekarangan gereja.
Mereka sibuk membersihkan seluruh kotoran yang menempel di dinding dan tiang bangunan. Beralih ke dalam ruangan gereja.
Ibu-ibu berhijab bersama para jemaat gereja tengah sibuk menyikat dan mengepel lantai tepat di depan altar atau tempat pendeata memimpin ibadah.
Beralih pandang keluar pagar dan jalan, nampak anggota TNI, Polisi, dan masyarakat tengah sibuk membersihkan sampah dan mengecet ulang pagar gereja.
Pemandangan tersebut sangat mencerminkan kerukunan dari masyarakat sekitar.
SEORANG gadis Nasrani terharu ketika gereja tempatnya beribadah dibersihkan oleh saudaranya yang beragama Islam. Dia lantas berucap,” Perlu
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu