Air Mata sang Ibu Menetes saat Anaknya Digelandang Densus 88
Kamis, 09 Juni 2016 – 06:45 WIB

Anik, salah seorang keluarga terduga teroris di jalan Lebak Timur 3D Surabaya, kemarin, Rabu (8/6/2016). FOTO: Dipta Wahyu/Jawa Pos
‘’Soalnya Suharto mau pergi dipanggil guru pondokannya. Rencananya buat jaga ibu juga karena sering kambuh sesak napasnya,’’ jelas Anik.
Sulung dari 7 bersaudara ini mengatakan tidak menyangka bahwa kasus kriminal yang menimpa adiknya itu adalah terorisme.
Dia juga kaget saat polisi membawa beberapa barang bukti dari kamar yang ditinggali Pur. Padahal, semalam sebelumnya Anik melihat kondisi kamarnya itu hanya berisikan kitab-kitab milik Suharto saja.
Anik menegaskan akan mendukung sepenuhnya pihak kepolisian jika sang adik memang terbukti sebagai teroris. Bahkan, dia malah meminta agar Pur diberi hukuman setimpal. ‘’Hukuman mati tidak apa-apa, asal dia memang terbukti bersalah,’’ tegasnya. (rid)
LIANA, 45, menangis. Matanya memerah. Ada air mata yang terlihat jatuh di pipi perempuan itu. Dia masih tak percaya jika anak keduanya Feri Novendi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu