Air Mata Tumpah di Gedung KPK Saat Mendoakan Lima Mahasiswa yang Gugur
jpnn.com, JAKARTA - Sejumlah orang yang tergabung Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi tak kuasa menahan tangis di pelataran Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta Selatan, Jumat (11/10) malam.
Tangisan itu muncul saat mereka menggelar aksi renungan malam dan doa bersama untuk mengenang lima orang yang gugur dalam aksi demo mahasiswa 23-24 September.
Lampu di pelataran KPK padam. Lima foto para pahlawan yang gugur dipajang di atas meja dengan hiasan lilin-lilin.
Mereka yang gugur adalah Bagus Putra Mahendra, Randy, Maulana Suryadi, Akbar Alamsyah dan Yusuf Kardawi.
Tak luput juga mereka menyalakan lilin dan memegangnya. Sambil membacakan doa dan puisi, para perenung khusyuk dan khidmat.
"Mudah-mudahan kami masih memiliki empati terhadap sesama. Ya, Allah kabulkan dan maafkan kesalahan-kesalahan saudara kami, ampuni dosa-dosa kawan-kawan kami," ujar Ustaz Nurstofa memimpin doa.
Selanjutnya, masa aksi saling menyampaikan duka yang mendalam bagi para lima orang yang telah gugur. Salah satunya dari perwakilan WALHI Khalisah Khalid.
Dia mengharapkan, demokrasi Indonesia dapat berjalan baik sehingga tidak ada lagi kekerasan yang dilakukan oleh aparat dalam negara demonstrasi.
Aksi renungan malam dan doa bersama di KPK untuk mengenang mahasiswa yang gugur dalam aksi demonstrasi 23-24 September.
- HUT ke-24 Banten, HMI Serang Serukan Lawan Politik Dinasti
- Demo di Mabes Polri, Mahasiswa Minta Kapolda Sulsel Dicopot
- Sambangi Kemendagri, Mahasiswa Minta Pj Bupati Bogor Dicopot
- Kronologi Pipi Wakasat Intel Kena Tombak saat Demo Mahasiswa di Semarang
- Batu dan Kayu Melayang di Balai Kota Semarang, Seorang Polisi Kena Tombak
- Demo di Semarang: Polisi Membabi Buta Tembakkan Gas Air Mata, Puluhan Mahasiswa Dilarikan ke RS