Air Pantai Mendadak Surut, Yakinkan Bukan Tsunami
jpnn.com - SERANG - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kota Serang menegaskan, tidak akan ada tsunami akibat fenomena air laut yang surut di Pantai Karangantu, Desa Banten, Kecamatan Kasemen, Serang, Banten.
BMKG menyatakan, enomena itu merupakan normal akibat gejala astronomi gravitasi bulan. Dipastikan juga, air laut surut hanya sekira 20 meter dengan lebar sekira satu kilometer dari bibir pantai.
Pasang surut laut diakibatkan oleh adanya interaksi antara laut, matahari, dan bulan. “Puncak gelombang disebut pasang tinggi dan lembah gelombang disebut pasang rendah. Perbedaan vertikal antara tinggi dan pasang rendah, disebut rentang pasang surut,” ujar Tatang Ruswana, prakirawan BMKG Serang, Kamis (6/2).
Menurut Tatang, puncak surut Pantai Karangantu pada sore hari, akibat gejala astronomi atau pengaruh gravitasi bulan. “Nelayan yang setiap hari melaut jangan kaget melihat fenomena seperti itu. Sudah biasa,” katanya.
Kata dia, pasang surut Pantai Karangantu ada tiga macam penyebab. Ketiganya, yakni surut diurnal (harian), semidiurnal (tengah harian), dam mixed tides (campuran).
“Pasang surut berubah secara sistematis terhadap siklus bulan seperti di Pantai Karangantu,” tuturnya. (mg-09/run/dwi)
SERANG - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kota Serang menegaskan, tidak akan ada tsunami akibat fenomena air laut yang surut di
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Polda Jawa Barat Gagalkan Peredaran 1 Juta Butir Obat Keras Ilegal
- PPPK 2024 Tahap II: Kaltim Siapkan 9.195 Formasi, Ada Syarat Umum & Khusus Bagi Pelamar
- Ratusan Polisi Bersiaga Amankan Wisuda di Kampus Unpar Bandung Pascateror Bom
- Polisi Gerebek Kampung Narkoba di Banyuasin, 8 Orang Ditangkap
- Kinerja Transparan, Pemkab Bekasi Raih Predikat Kabupaten Informatif
- Pemda Mengasumsikan 2025 Masih Ada Honorer, Gaji Jangan Lagi 3 Bulan Sekali