Air Terjun Jadi Favorit, Dikelola secara Komersial
Senin, 04 Maret 2013 – 08:24 WIB
Setelah menyaksikan limpahan cokelat di chocolate shop, saya menuju greenhouse yang berada di dalam ruang kaca berukuran 10 meter persegi. Greenhouse tersebut mirip hutan tropis sungguhan. Hanya, ukurannya mini. Hutan tropis buatan tersebut dinamakan tropicarium.
Dari tropicarium tersebut pengunjung diperkenalkan pada spesies-spesies pohon cokelat dari jenis theobroma cacao dan theobroma grandiflorum. Di sini pengunjung bisa merasakan suasana hutan tropis lengkap dengan suara-suara alam seperti suara burung dan jangkrik.
Seusai menyambangi tropicarium, saya menuju lokasi berikutnya, yakni sebuah air terjun cokelat setinggi tiga meter, lengkap dengan sebuah pohon cokelat emas.
Pengunjung bisa mencicipi wafer berlapis cokelat dari air terjun cokelat tersebut secara gratis. Seorang staf berseragam putih, lengkap dengan topi ala chef, siap membagi-bagikan wafer berlapis cokelat tersebut kepada para pengunjung, termasuk saya.
DI Kota Koln (Cologne), Jerman, terdapat museum cokelat yang tersohor. Museum bernama the Imhoff-Stollwerck Museum itu juga mengajari pengunjung
BERITA TERKAIT
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408
- Melihat dari Dekat Upaya Tanoto Foundation Membentuk Generasi Unggul di TSG 2024