Air Terjun Jadi Favorit, Dikelola secara Komersial
Senin, 04 Maret 2013 – 08:24 WIB
Staf museum bernama Melek Brucu itu menuturkan, air terjun cokelat tersebut terdiri atas 200 liter cokelat cair yang biasa dipakai untuk melapisi wafer. "Baru setelah dilapisi cokelat cair, wafer disuguhkan kepada pengunjung," ujar warga muslim Jerman keturunan Turki itu ketika ditemui pekan lalu.
Air terjun cokelat tersebut ditempatkan di depan sebuah jendela kaca besar yang menyajikan pemandangan kota yang menakjubkan. Menurut Melek, spot air terjun cokelat menjadi salah satu favorit pengunjung. Sebab, pengunjung bisa mencicipi cokelat gratis sekaligus menikmati pemandangan alam di sekitarnya.
"Biasanya setelah dapat cokelat, pengunjung akan berdiri sejenak di dekat air terjun untuk melihat pemandangan sekitar yang asri," jelas perempuan berusia 42 tahun itu.
Melek menjelaskan, museum cokelat tidak pernah sepi pengunjung setiap hari. Sekalipun bukan musim libur, pengunjung bergiliran masuk-keluar. Kebanyakan turis lokal, meski wisatawan asing tidak sedikit. Dalam setahun pengunjung bisa mencapai lima juta orang. "Tapi, pengunjung dari Asia sedikit. Yang banyak dari Eropa," ujarnya.
DI Kota Koln (Cologne), Jerman, terdapat museum cokelat yang tersohor. Museum bernama the Imhoff-Stollwerck Museum itu juga mengajari pengunjung
BERITA TERKAIT
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408
- Melihat dari Dekat Upaya Tanoto Foundation Membentuk Generasi Unggul di TSG 2024