Air Terjun Jadi Favorit, Dikelola secara Komersial

Air Terjun Jadi Favorit, Dikelola secara Komersial
Melek Brucu, salah seorang staf The Imhoff-Schokoladenmuseum. Foto: SEKARING RATRI ADANINGGAR/JAWA POS
Staf museum bernama Melek Brucu itu menuturkan, air terjun cokelat tersebut terdiri atas 200 liter cokelat cair yang biasa dipakai untuk melapisi wafer. "Baru setelah dilapisi cokelat cair, wafer disuguhkan kepada pengunjung," ujar warga muslim Jerman keturunan Turki itu ketika ditemui pekan lalu.

Air terjun cokelat tersebut ditempatkan di depan sebuah jendela kaca besar yang menyajikan pemandangan kota yang menakjubkan. Menurut Melek, spot air terjun cokelat menjadi salah satu favorit pengunjung. Sebab, pengunjung bisa mencicipi cokelat gratis sekaligus menikmati pemandangan alam di sekitarnya.

"Biasanya setelah dapat cokelat, pengunjung akan berdiri sejenak di dekat air terjun untuk melihat pemandangan sekitar yang asri," jelas perempuan berusia 42 tahun itu.

Melek menjelaskan, museum cokelat tidak pernah sepi pengunjung setiap hari. Sekalipun bukan musim libur, pengunjung bergiliran masuk-keluar. Kebanyakan turis lokal, meski wisatawan asing tidak sedikit. Dalam setahun pengunjung bisa mencapai lima juta orang. "Tapi, pengunjung dari Asia sedikit. Yang banyak dari Eropa," ujarnya.

DI Kota Koln (Cologne), Jerman, terdapat museum cokelat yang tersohor. Museum bernama the Imhoff-Stollwerck Museum itu juga mengajari pengunjung

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News