Air Terjun Jadi Favorit, Dikelola secara Komersial

Air Terjun Jadi Favorit, Dikelola secara Komersial
Melek Brucu, salah seorang staf The Imhoff-Schokoladenmuseum. Foto: SEKARING RATRI ADANINGGAR/JAWA POS
Tidak jauh dari lokasi air terjun cokelat, pengunjung bisa melihat langsung proses produksi cokelat. Memang, produksinya tidak banyak. Dalam sehari, hanya menghasilkan 400 kilogram cokelat. "Sebab, kebutuhannya hanya untuk demo di hadapan pengunjung," kata Melek.

Masih di lantai yang sama, museum itu juga memajang berbagai patung dari cokelat. Di antaranya patung Santa Claus, kuda, sapi hingga kelinci. Patung-patung tersebut berukuran cukup besar. Bahkan, melebihi ukuran orang Asia. Sayang, patung-patung itu tidak bisa dipegang dan dimasukkan dalam kaca etalase berukuran besar.

Pembuatan cokelat di Jerman sudah ada sejak 3000 tahun lalu. Pada abad ke-17 dan 18, cokelat merupakan barang mewah yang hanya bisa dinikmati kaum borjuis di Eropa. Karena itu, museum juga memajang berbagai macam gelas porselen yang dipakai untuk minum cokelat.

Ada pula ruang yang disebut the treasure chamber. Di ruang tersebut pengunjung bisa mempelajari sejarah dan penggunaan cokelat di masa lampau, khususnya pada masa kebudayaan bangsa Maya dan Aztec. Ruang sejarah cokelat itu sengaja dibuat seinteraktif mungkin.

DI Kota Koln (Cologne), Jerman, terdapat museum cokelat yang tersohor. Museum bernama the Imhoff-Stollwerck Museum itu juga mengajari pengunjung

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News