Air Terjun Tukad Cepung, "Surga" di Balik Bebatuan

Air Terjun Tukad Cepung, "Surga" di Balik Bebatuan
Salah seorang pengunjung sedang berpose di depan air terjun Tukad Cepung. FOTO: Zulfika Rahman/Radar Bali/Bali Express/JPNN.com

Lima belas meter sebelum sampai di lokasi, terdapat aliran air dam yang lumayan dalam, biasanya beberapa anak desa mandi di tempat tersebut. Selanjutnya kembali menuruni jalan berundak dari tanah yang dibuat oleh swadaya warga dusun Penida Kelod. Tak sampai disitu, pengunjung juga harus menyelinap ke tengah-tengah diantara tebing lantaran jalan yang sempit sebelum menemukan “surga” baru ini.

Air terjun dengan ketinggian 15 meter ini sekilas memang terlihat seperti air yang turun dari langit karena ujung tumpahan air yang terbuka ke atas menjadi silau karena cahaya matahari.

Ketua STT Dharma Bakti, Putu Waliana, mengisahkan awal terkenalnya air terjun ini sejak dua bulan lalu. Dirinya yang pertama kali dengan niatan iseng memotret air terjun tersebut, yang selanjutnya di upload di media sosial.

Selang beberapa menit, beberapa temannya yang berada di Bangli dan luar Bangli langsung merespons positif. Banyak yang bertanya letak lokasi air terjun Tukad Cepung ini. Namun  untuk keberadaannya diakui sudah dari dulu, dan menjadi tempat mandi anak-anak dusun setempat.

“Yang datang hanya beberapa orang dari teman saya, setelah itu mereka foto dan di upload sehingga menyebar luas. Saya upload di media sosial karena memang saat itu lagi ngetren wisata air terjun,” ujarnya seperti dilansir Harian Bali Express (Grup JPNN.com).

Lebih lanjut pria yang berprofesi guru ini, mengatakan setelah melihat banyaknya kunjungan, melalui rapat pihak dusun menunjuk STT Dharma Bakti untuk mengelola dengan menaruh dana punia di pintu masuk. Uang hasil sumbangan yang dibuka tiap minggu dipakai untuk kebutuhan dusun Penida Kelod. Tak hanya warga lokal yang berdatangan, turie asing pun sering mengunjungi air terjun ini.

“Banyak yang sekadar foto karena pesona sangat bagus. Di Bali sendiri jarang ada air terjun yang dikelilingi bebatuan tinggi,” terangnya.

Kunjungan terus bertambah setiap harinya, dalam satu hari terdapat 20 hingga 25 pengunjung yang mendatangi air terjun tukad cepung ini. Terlebih jika akhir pekan dan juga hari raya hindu, kunjungan dalam sehari lebih dari lima puluh orang. Bahkan, tak jarang, para pengunjung piknik dan menginap dengan membuat tenda di pinggir air terjun.

PESONA air terjun memang memiliki magnet tersendiri. Di Pulau Bali yang kecil ini bahkan masih menyimpan  beberapa air terjun baru yang tak

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News