Air Timor Alami Kesulitan Karena Kebijakan Pemerintah
Yang ada malah beberapa kebijakan pemerintah yang secara aktif menguntungkan Sriwijaya dan NAM dan berusaha menghancurkan Air Timor.
Sebagai contoh, UU penerbangaan Timor Leste mengatakan pesawat yang digunakan tidak boleh berusia lebih dari 20 tahun namun bulan April lalu, Wakil Menteri Perhubungan Timor Leste Inacio Moreira meminta Air Timor mengganti pesawat mereka yang berusia 18 tahun dengan pesawat A320 Airbus yang baru.
Air Timor memenuhi permintaan tersebut, dan diiberitahu bahwa peraturan yang sama juga berlaku untuk Sriwijaya dan NAM, yang memiliki pesawat berusia 22 tahun.
Turner mengatakan di bulan September, Moreira membatalkan ijin penerbangan NAM, namun tanpa alasan jelas dua bulan kemudian memperbarui ijin penerbangan bagi kedua maskapai asal Indonesia tersebut dan menyetujui agar mereka menggunakan pesawat berusia 22 tahun, persetujuan yang menurut Turner adalah hal yang tidak sah.
Ketika dia meminta penjelasan kepada Wakil Menteri, Turner mengatakan bahwa diberitahu ini adalah 'keputusan pemerintah'.
'Hukum bukanlah hukum di Timor Leste'
Dan kemudian di bulan Desember, pemerintah Timor Leste tiba-tiba mengumumkan tidak akan memperpanjang penyewaan kantor Air Timor di bandara Dili - yang baru ditempati selama enam bulan - setelah sebelumnya menghabiskan waktu dua tahun untuk menunggu perijinan, dan baru saja menghabiskan dana Rp 1,3 miliar untuk membangun gedung.
"Dia sudah mengijinkan NAM dan Sriwijaya mengoperasikan pesawat yang berusia 22 tahun, dan mengubah aturan guna menguntungkan maskapai asing. Ini bertentangan dengan kepentingan bangsa."
Mengapa sebuah negara mau menghancurkan maskapai milik mereka sendiri, dan menguntungkan dua perusahaan yang masuk dalam daftar maskapai paling tidak
- Usia Penonton Konten Pornografi di Australia Semakin Muda
- Dunia Hari Ini: Israel Menyetujui Gencatan Senjata Dengan Hizbullah
- Siapa Saja Bali Nine, yang Akan Dipindahkan ke penjara Australia?
- Dunia Hari Ini: Menang Pilpres, Donald Trump Lolos dari Jerat Hukum
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan