Air Waduk Rawa Lindung Tercemar Limbah, Aksi PDIP Tebar Benih Ikan Dipindah
PDIP Kampanyekan Politik Hijau sebagai Jalan Hidup
Pengawasan juga harus dilakukan terhadap adanya upaya pembuangan limbah di waduk tersebut. Hasto sangat menyayangkan pembuangan limbah yang meracuni air waduk sehingga berbahaya bagi masyarakat dan ekosistem di sana.
Padahal, lanjut Hasto, berdasarkan penjelasan Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono, lahan waduk seluas 1 hektare itu bisa menghasilkan kurang lebih 25 ton sampai 30 ton ikan per tiga bulan. Per tahunnya bisa menghasilkan kurang lebih Rp 3 miliar.
"Jadi, itu potensi kalau airnya bersih. Kalau dari pemda menegakkan aturan terhadap siapa pun tidak boleh membuang limbah di sini, maka ini akan memiliki potensi ekonomi. Untuk siapa? Yang mengelola, yakni masyarakat," kata Hasto.
Karena itu, Hasto menegaskan PDIP tidak akan berhenti menyuarakan gerakan penghijauan atau politik hijau.
Selain memperindah dan menghasilkan oksigen yang baik, gerakan ini akan menghadirkan potensi ekonomi bagi rakyat.
"Gerakan membersihkan lingkungan harus jadi jalan hidup bagi kita (masyarakat) semua,” katanya.
Menurut dia, warga bisa membayangkan bagaimana kawasan waduk ini bisa menjadi tempat trekking, olahraga, memancing, dan lainnya.
Oleh karena itu, Hasto mengajak semua pihak bersama-sama menjaga waduk tersebut.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan meskipun penebaran ikan tertunda karena adanya pembuangan limbah yang mencemari air waduk, penanaman pohon tetap dilakukan sebagai wujud komitmen PDIP memperindah alam raya.
- PKB Sentil PDIP soal PPN 12 Persen
- Perihal Kenaikan PPN 12 Persen, Pengamat: PDIP Harus Bertanggung Jawab
- Deddy PDIP Yakin Pemberedelan Pemeran Lukisan Yos Suprapto Bukan Perintah Prabowo, Lalu Siapa?
- Versi Legislator PDIP, PPN 12 Persen Masih Bisa Diubah Pemerintahan Prabowo
- Jawab Tudingan, Dolfie PDIP Bilang Aturan PPN 12% Diinisiasi Pemerintahan era Jokowi
- Soal Kenaikan PPN 12 Persen, Wihadi Sebut PDIP Buang Muka