Airlangga Beberkan Potensi Ekonomi di Pondok Pesantren, Begini Katanya...

DKNI akan tersebut akan berbentuk edukasi keuangan bagi santri, pemberdayaan kemandirian pesantren dengan program Pesantren Go Digital, implementasi dan pemanfaatan Kartu Santri untuk keperluan edukasi serta transaksi dalam lingkungan pesantren juga identitas para santri.
"Ada juga pendampingan pelatihan digital marketing dan juga pembiayaan syariah/program One Pesantren One Product (OPOP)/Koperasi Pesantren," kata Airlangga.
Eks Menteri Perindustrian itu menambahkan untuk program OPOP dilaksanakan untuk menghasilkan satu produk kelas global yang unik dan khas dengan memanfaatkan sumber daya lokal.
Peserta program OPOP saat ini telah mencapai 1.500 pesantren dengan total transaksi business match per Desember 2020 ialah Rp 21 miliar.
“Koordinasi dan sinergi bersama semua stakeholders harus terus dipertahankan dan diperkuat dalam mendukung inklusi keuangan bagi ponpes,” jelas Menko Airlangga. (mcr10/jpnn)
Pemerintah menilai potensi ekonomi pondok pesantren (ponpes) di Indonesia sangat besar.
Redaktur & Reporter : Elvi Robia
- Estpos Hadir di Pontianak, UMKM Kalbar Siap Masuk Era Digital
- 389 Tim Siap Berpartisipasi di BALI 7s 2025 Presented By Bank Mandiri
- Dapat Sambutan Positif, Ramadan Rhapsody 2025 Raup Omzet Fantastis
- Digitalisasi Transaksi Dorong UMKM Pontianak Bersaing di Kancah Nasional
- Keren! Rumah Tamadun Ubah Limbah Jadi Lapangan Kerja Bagi Perempuan dan Warga Binaan
- Sukses Sebelum 30: Eks Pegawai Sukses Merintis Brand Lokal Kingman Bersama Shopee