Airlangga Hantam Anies, Hendri Kaitkan dengan Tito Karnavian dan Reshuffle
"Jadi, para pejabat ini lucu. Mereka saya yakin punya nomor telepon para pejabat yang lain juga. Nah, kebiasaannya adalah, bukannya ngomong langsung, bukannya tanya langsung tetapi ngomongnya lewat media. Kan aneh dan lucu," sambung pria yang beken disapa dengan panggilan Hensat ini.
Dia mengingatkan bahwa komunikasi terbaik dalam ilmu komunikasi itu adalah komunikasi tatap muka.
Kalau tidak bisa bertatap muka, bisa berkomunikasi melalui telepon. Selama itu belum dilakukan kemudian bicara ke publik, masing-masing akan terlihat punya kepentingan.
"Menteri Airlangga juga mestinya punya kepentingan karena dia Menko Perekonomian. Kalau perekonomiannya stagnan gara-gara PSBB jilid dua, kan dia juga yang repot itu urusannya. Kalau dia kena reshuffle kan kemungkinan besar kena Munaslub juga kalau ketua umum Golkar itu. Jadi ya, pastinya dia harus melindungi kebijakan dan programnya," tutur Hensat.
Untuk itu, dia berharap polemik semacam ini tidak terulang lagi. Para pejabat yang mengemban tanggung jawab dalam penanganan pandemi Covid-19 bisa membangun komunikasi dan koordinasi yang baik.
"Sekali lagi kalau komunikasi dilakukan, telepon, Anies Baswedan juga begitu. Komunikasi dulu lah dengan Mendagri Tito Karnavian. Telepon mendagri. Habis itu kan enggak ada yang kaget-kagetan. Jadi masyarakat juga enggak terkaget-kaget cuma gara-gara urusan komunikasi pejabat yang enggak jalan," pungkasnya. (fat/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Hendri mengomentari sikap Airlangga Hartarto soal kebijakan Anies Baswedan menerapkan PSBB Jakarta secara total.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Sampit Bantul
- Kinerja Ekonomi Nasional Tangguh, Inflasi Terkendali & PMI Manufaktur Ekspansif Lagi
- Kedekatan Anies-Ahok Simbol Perlawanan ke Pemerintah hingga Sinyal Oposisi
- Menko Airlangga Ungkap Program Belanja Murah Akhir Tahun Cetak Transaksi Rp 71,5 Triliun
- Nilai Transaksi di Program EPIC Sale Mencapai Rp 14,9 Triliun
- Transaksi Program BINA Diskon 2024 Tembus Rp 25,4 Triliun, Ini Harapan Menko Airlangga