Airlangga Hartarto Bakal Diuntungkan Isu Ekonomi di Bursa Cawapres
jpnn.com, JAKARTA - Saat ini, terdapat tiga kandidat nama dalam bursa calon wakil presiden (cawapres), yang punya latar belakang pengusaha, yakni Airlangga Hartarto, Erick Thohir, dan Sandiaga Uno.
Ketiganya juga sama-sama punya pengalaman dalam pemerintahan karena saat ini menjabat sebagai menteri di Kabinet Indonesia Maju.
Selain itu, ada juga lima kandidat cawapres lain tidak memiliki jejak kemampuan ekonomi, yaitu Mahfud MD, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Muhaimin Iskandar, Khofifah Indar Parawansa, dan Said Aqil Siradj.
Dalam riset yang dirilis Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA yang dirilis pada Senin (29/5), di antara tiga nama cawapres yang punya pengalaman ekonomi, Airlangga Hartarto lebih unggul dibanding Erick Thohir dan Sandiaga Uno.
Selain karena pengalaman pemerintahan dan pengusaha, Airlangga Hartarto juga merupakan ketua umum partai terbesar kedua, yakni Partai Golkar.
Menurut LSI Denny JA, ketika pertarungan isu ekonomi yang paling ditunggu oleh pemilih, cawapres yang memiliki pengalaman dengan isu ekonomi lebih diuntungkan.
"Dengan catatan tersebut, Airlangga Hartarto memiliki daya tawar yang lebih tinggi bagi para calon presiden yang nantinya akan bertarung, baik Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, atau Anies Baswedan," ujar peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa saat meliris hasil survei.
Menurut survei LSI Denny JA, sebelum pandemi COVID-19 (September 2019), pemilih yang menyatakan isu ekonomi sebagai hal yang paling penting sebesar 42,3 persen.
Di antara tiga nama cawapres yang punya pengalaman ekonomi, Airlangga Hartarto lebih unggul dibanding Erick Thohir dan Sandiaga Uno.
- Kamala Lakhdhir Nilai Menko Airlangga Berhasil Mengembangkan Kerja Sama Indonesia-AS
- Indonesia dan Kanada Agendakan Percepatan Kesepakatan Perdagangan ICA-CEPA
- Menko Airlangga Terima Kunjungan Dubes Tiongkok, Bahas Program 'Two Countries Twin Parks'
- Donald Trump Menang, Indonesia Perlu Waspadai Fluktuasi Pasar
- Ini Penyebab Anggota Persepi Berbondong-Bondong Keluar
- Pakar Ekonomi Beber Hambatan Perkembangan Industri Otomotif