Airlangga Hartarto Bilang Film Dirty Vote Kampanye Hitam

Dia menjelaskan film itu digarap dalam waktu sekitar dua minggu, yang mencakup proses riset, produksi, penyuntingan, sampai rilis.
Pembuatannya, dia menambahkan, melibatkan 20 lembaga, antara lain Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Bangsa Mahardika, Ekspedisi Indonesia Baru, Ekuatorial, Fraksi Rakyat Indonesia, Perludem, Indonesia Corruption Watch, JATAM, Lokataru, LBH Pers, WALHI, Yayasan Kurawal, dan YLBHI.
Beragam komentar muncul di YouTube pada akun PSHK Indonesia yang menayangkan film tersebut.
Salah satunya dari @megafiyani6669.
"Para ahli hukum tata negara sudah menjalanakan tugasnya, yaitu mengedukasi masyarakat tentang hukum. Menyimak film dokumenter ini memang harus benar-benardengan menyertakan hati serta pikirian yang luas, jernih!," bunyi komentarnya.
tangkapan layar YouTube
"Selamat memilih cerdas di tgl 14 Februari nanti," imbuh megafiyani6699. (antara/jpnn)
Beragam komentar muncul di YouTube pada akun PSHK Indonesia yang menayangkan film Dirty Vote.
Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan
- Kemudahan Akses Pendanaan bagi Pelaku Ekonomi Kreatif Sedang Dibahas Pemerintah
- Pram-Rano Cairkan Bansos Rp 900 Ribu untuk Penerima KLJ, KAJ, dan KPDJ
- Rano Sebut Bansos untuk Lansia-Disabilitas agar Tak Pinjam ke Bank Keliling
- Optimisme Airlangga soal Ekonomi Indonesia di NEO 2025
- Tebar Bansos, Aguan & Buddha Tzu Chi Perbaiki Ratusan Hunian Tak Layak di Jakarta
- Semarak Ramadan 2025, Petrokimia Gresik Tebar Bansos hingga Rp 682,5 Juta