Airlangga Hartarto: Golkar Jangan Berkutat Urusan Bisnis Pengurusnya
jpnn.com - JAKARTA - Calon Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan, ke depan partai berlambang pohon beringin perlu lebih memberikan perhatian yang lebih serius kepada pembenahan-pembenahan internal. Partai, lanjutnya, jangan terjebak pada urusan bisnis para pengurusnya.
"Jadi selama ini Golkar lebih identik dengan warna-warni kepentingan bisnis, ketimbang kepentingan politik. Wajah petinggi-petinggi Partai Golkar yang lebih bersosok bisnis inilah yang secara perlahan menyusutkan jumlah pemilih. Jangankan mengembalikan pemilih-pemilih tradisionalnya di era Orde Baru, Partai Golkar bahkan kian kehilangan pemilih-pemilih loyalnya," ujar Airlangga, Rabu (11/5).
Untuk itu Golkar kata Airlangga, perlu berbenah. Di antaranya, dengan mengedepankan pola kaderisasi kepartaian berbasis riset, ilmu pengetahuan, dan data primer.
"Jadi kaderisasi perlu dilangsungkan secara terencana, terarah dan terintegral. Dengan berbasiskan ilmu pengetahuan dan data primer. Sehingga, sejak awal, sudah bisa dilihat populasi kader yang memenuhi kriteria sebagai kader inti, kader manajemen, kader penggerak, hingga jenis-jenis kader lainnya," ujarnya.
Untuk menerapkan pola ini, maka kata Airlangga, peraturan organisasi menyangkut sistem pengkaderan perlu ditinjau ulang. Doktrin kader juga diberikan secara lebih ilmiah. Sehingga loyalitas yang diberikan kepada Partai Golkar berlangsung atas dasar kesadaran ilmu pengetahuan. Bukan akibat kepentingan-kepentingan sesaat semata. Dalam hal ini, Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Partai Golkar dapat mengambil peranan yang lebih baik lagi.
Langkah lain, Golkar ke depan menurut Airlangga, juga perlu melakukan akselerasi regenerasi kepemimpinan di tingkat akar rumput (grassroots) dan peningkatan kapasitas dalam jabatan-jabatan publik.
"Akselerasi itu adalah bagian dari upaya membentuk pemimpin-pemimpin partai yang mengakar di tingkat akar rumput, hingga jabatan-jabatan publik yang bakal diisi (legislatif pusat, legislatif daerah, kepala daerah dan lain-lain,red)," ujarnya.
Menurut Airlangga, kader di tingkat akar rumput perlu didukung berdasarkan keunggulan yang dimiliki oleh masing-masing kader. Di daerah-daerah yang berbasis pertanian, misalnya, kader perlu memiliki lahan-lahan yang dikelola bersama guna menghasilkan produk pertanian yang bermutu tinggi dan berdaya saing.
- Bea Cukai dan Polri Bongkar Penyelundupan 389 Kg Sabu-Sabu Jaringan Timur Tengah
- Besok, Presiden Prabowo Sampaikan Realisasi Kenaikan Gaji Guru, PNS & PPPK Makin Makmur
- LAZNAS Syarikat Islam dan BAZNAS Bersinergi Salurkan Rp 500 Juta untuk Palestina
- BAZNAS Angkat Kisah Guru Papua dalam Buku Mengajar di Batas Negeri
- Warga Angkatan 45 Geger, Romiah dan Bobi Mengaku Tidak Kenal
- Pentolan KKB Pembunuh Personel Satgas Elang Berani Nongol di Warung Depan Polres