Airlangga Hartarto: Inflasi Indonesia Tetap Stabil Seiring Daya Beli Masyarakat Masih Terjaga

Airlangga Hartarto: Inflasi Indonesia Tetap Stabil Seiring Daya Beli Masyarakat Masih Terjaga
Menko Bidang Perekonoian Airlangga Hartarto. Foto: Humas Kemenko Perekonomian

Khusus untuk subsektor tanaman perkebunan rakyat, terjadi kenaikan signifikan sebesar 1,72 persen, terutama dipicu oleh meningkatnya harga komoditas kelapa sawit, kopi, dan karet sejalan dengan tren kenaikan harga global.

“Hal ini menunjukkan kebijakan Pemerintah dalam mendukung sektor pertanian berjalan dengan baik dan memberikan dampak positif langsung kepada petani,” ujar Airlangga.

Dia menyebut komponen inti yang mencerminkan daya beli masyarakat mengalami inflasi sebesar 0,16% (mtm) atau 2,09% (yoy).

Peningkatan tersebut utamanya dipengaruhi oleh kenaikan harga kopi bubuk seiring meningkatnya harga kopi dunia dan biaya akademi atau Peguruan Tinggi karena masih berlangsungnya tahun ajaran baru.

"Kenaikan inflasi inti juga sejalan dengan tren peningkatan belanja masyarakat sebagaimana laporan Perkembangan Belanja Masyarakat Terkini oleh Bank Mandiri pada September 2024,” ujar Airlangga.

Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat tetap memiliki daya beli yang kuat yang mendukung momentum pertumbuhan ekonomi.

Sementara itu, komponen harga diatur Pemerintah (administered prices/AP) mengalami deflasi sebesar 0,04 persen (mtm) atau inflasi sebesar 1,40 persen (yoy), terutama disumbang oleh penurunan harga komoditas bensin.

“Pertamina telah menurunkan harga BBM nonsubsidi pada September 2024 dan masih berlangsung hingga Oktober 2024. Namun demikian, inflasi AP masih tertahan karena komoditas Sigaret Kretek Mesin (SKM) dan angkutan udara,” ujar Airlangga.

Tingkat inflasi Indonesia pada September 2024 tetap rendah dan stabil seiring dengan masih berlangsungnya musim panen beberapa komoditas di sejumlah daerah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News