Airlangga Hartarto Sebut Program Kartu Prakerja Mendukung Visi Indonesia Emas 2045
“Itu harus embeded karena kita dalam konteks penyiapan tenaga kerja kita dihadapkan pada permasalahan over supply, di mana tenaga kerja kita terlalu banyak sementara kapasitas ekonomi untuk menyerap mereka masih terbatas. Dengan adanya program ini, otomatis bisa meningkatkan kapasitas para pekerja sehingga mereka juga bisa bersaing," terang Nawawi.
Menurut dia, untuk bisa mencapai visi Indonesia Emas 2045, dibutuhkan SDM yang mumpuni. Tidak hanya unskilled workers tetapi juga skilled workers.
“Program ini bagian dari desain bagaimana meningkatkan kapasitas keterampilan pekerja kita,” ungkap Nawawi.
Nawawi mengungkapkan program Kartu Prakerja didasari semangat untuk menyiapkan tenaga kerja mandiri.
Hal itu dibutuhkan untuk mensiasati kesenjangan antara tenaga kerja dan lapangan kerja. Kapasitas tenaga kerja dan angkatan kerja begitu banyak sementara daya serap ekonomi masih terbatas.
Lalu bergeser ke arah semi-bantuan sosial (bansos) akibat pandemi covid-19.
"Dengan adanya Kartu Prakerja ini bisa menciptakan pekerja-pekerja mandiri baru yang tidak tergantung dari pasar tenaga kerja yang terbatas. Itu idenya. Sekarang masuk ke semi-bansos akibat dari dampak pandemi banyak orang kehilangan pekerjaan," ujar Nawawi.
Nawawi mengaresiasi komitmen pemerintah untuk tetap melanjutkan program tersebut.
Pemerintah berkomitmen terus menyediakan program peningkatan keterampilan melalui program kartu prakerja sesuai dengan Visi Indonesia Emas 2045.
- Kinerja Ekonomi Nasional Tangguh, Inflasi Terkendali & PMI Manufaktur Ekspansif Lagi
- Menko Airlangga Ungkap Program Belanja Murah Akhir Tahun Cetak Transaksi Rp 71,5 Triliun
- Nilai Transaksi di Program EPIC Sale Mencapai Rp 14,9 Triliun
- Transaksi Program BINA Diskon 2024 Tembus Rp 25,4 Triliun, Ini Harapan Menko Airlangga
- Penyaluran Jauh Lampui Target, Akses KUR Diperluas Hingga 2 Juta Debitur Baru
- Ribuan Pencari Kerja Antusias Padati Naker Expo 2024 di Makassar