Airlangga Hartarto: Swasembada Energi Melalui Minyak Sawit Kurangi Emisi Karbon
Airlangga juga mendorong CPOPC tetap menjadi hub bagi negara-negara produsen minyak sawit serta menjadi penentu tren di pasar minyak nabati global untuk mendukung dan memfasilitasi kepentingan para anggotanya. CPOPC juga harus bisa memperluas kemitraan dan kerja sama multipihak melalui berbagai platform.
Di samping itu, Sekretariat CPOPC telah menyetujui Nigeria dan Kongo sebagai Negara Pengamat (Observer Countries), karena kedua negara itu sebelumnya telah mengajukan untuk menjadi anggota CPOPC pada September dan November 2024.
Proses selanjutnya adalah aksesi keanggotaan secara penuh. Berdasarkan Charter CPOPC, selama masa aksesi penuh tersebut status negara yang mengajukan untuk menjadi anggota penuh adalah sebagai Observer Country dengan jangka waktu maksimal dua tahun.
Observer Countries saat ini adalah Kolombia, Ghana dan Papua Nugini. Namun dengan dinamika internal negara masing-masing, sampai dengan waktu dua tahun, ketiga negara tersebut belum dapat melakukan aksesi menjadi anggota CPOPC secara penuh.
Untuk itu, Sekretariat CPOPC merekomendasikan untuk memberikan perpanjangan waktu sebagai Observer Countries selama satu tahun lagi.
“Indonesia dan Malaysia juga sepakat untuk melanjutkan ad hoc dari joint task force tentang EUDR. EUDR telah diperpanjang (implementasinya) oleh Parlemen Uni Eropa dalam satu tahun ke depan. Selanjutnya, tadi juga telah diserahterimakan Keketuaan CPOPC dari Indonesia kepada Malaysia untuk periode satu tahun ke depan,” ujar Airlangga.
Turut hadir dalam acara ini, baik secara langsung maupun daring, antara lain dari Negara Anggota CPOPC adalah Menteri Perladangan dan Komoditi Malaysia Datuk Seri Johari bin Abdul Ghani dan Wakil Menteri Pertanian Honduras Lid Roy Lazo Rodriguez, lalu dari Negara Pengamat adalah Sekretaris Jenderal Oil Palm Industry Corporation (OPIC) Papua Nugini Kepson K. Pupita, First Secretary/Head of Chancery Ghana Alexandra Asiamah Amofah, Minister Delegates for International Coorperation and Francophonie Kongo Bestine Kazadi Ditabala, serta perwakilan dari Kedutaan Besar Nigeria, Kostarika, dan Thailand.
Kemudian, hadir juga Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian Dida Gardera, Juru Bicara Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto, Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Perkebunan Kemenko Perekonomian Moch. Edy Yusuf, Sekretaris Jenderal CPOPC Rizal Affandi Lukman, dan Direktur Utama BPDPKS Eddy Abdurrachman. (jpnn)
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan swasembada energi melalui minyak sawit untuk mengurangi emisi karbon.
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti
- Perkebunan Nusantara & Rumah Sawit Indonesia Berkolaborasi Wujudkan Astacita
- Kelapa Sawit untuk Pembangunan Berkelanjutan
- Prabowo: Indonesia Dukung Energi Terbarukan & Pengurangan Emisi Karbon
- DPP KNPI: Pemuda Mitra Strategis Pemerintah untuk Mewujudkan Swasembada Energi dan Pemanfaatan EBT
- Bank Mandiri Tegaskan Komitmen Dorong Ekonomi Berkelanjutan di COP 29 Azerbaijan
- Bantu Tekan Emisi Karbon, Sanf & Asuransi Astra Tanam 600 Pohon di Penajam Paser Utara