Airlangga: Percuma Ngomong Ini Kalau Infrastrukturnya Tak Mendukung
jpnn.com - NUSA DUA – Kandidat Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menilai peningkatan kualitas pendidikan harus sejalan dengan pembangunan infrastruktur. Jika tidak, sebagus apa pun konsep yang dilahirkan, tak akan mampu terlaksana dengan baik.
“Percuma ngomong meningkatkan kualitas pendidikan kalau infrastrukturnya tidak mendukung. Pembangunan infrastruktur lancar, yang lain bisa berjalan,” ujar Airlangga dalam debat calon ketua umum Golkar, Jumat (13/5) malam.
Airlangga mencontohkan seperti dalam pelaksanaan ujian nasional. Pola penerapan berbasis komputer memang sangat baik. Tapi sayang, infrastrukturnya tidak siap. Terutama ketersediaan pasokan listrik. Karena sejumlah sekolah terpaksa menunda pelaksanaan UAN karena ketiadaan listrik.
“Di daerah pemilihan saya (Bogor, red) ada 17 sekolah ditunda UAN karena listrik tidak ada. Di Palu, tempat teman saya berada, harus bayar genset sangat mahal agar bisa melaksanakan UAN. Ini kan problem, jadi infrastruktur harus menjadi perhatian serius,” ujar Airlangga.
Anggota Komisi XI DPR ini juga melihat infrastruktur lain juga perlu dibenahi. Misalnya akses jalan guna memudahkan para siswa menuju sekolah dan perbaikan gedung-gedung sekolah. Karena masih banyak bangunan sekolah tak layak.
“Kami mendukung percepatan pembangunan infrastruktur yang saat ini digerakan Presiden Jokowi. Apa yang dilakukan sudah benar. Kalau terpilih sebagai ketua umum, saya dukung penuh apa yang dilakukan pemerintah sekarang,” ujar Airlangga.(gir/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini 15 November 2024: Pagi Sudah Berawan Tebal
- Sun Life Berkomitmen Tingkatkan Kesadaran Pentingnya Pencegahan Diabetes Tipe 2
- Gibran Cek Lokasi Pengungsian Erupsi Gunung Lewotobi, Pastikan Kebutuhan Dasar Terpenuhi
- Istri Kapolri Tinjau Penyaluran Air Bersih Untuk Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi
- Pengusaha Muda Harus Siap Menghadapi Perubahan Jakarta Menuju Kota Global
- Menyerap Aspirasi demi Melahirkan Kekuatan Baru Ekonomi Kreatif