Airlangga Sebut Khofifah Bertanggung Jawab Memenangkan Prabowo-Gibran di Jatim
jpnn.com - JAKARTA - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan bahwa Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bertanggung jawab memenangkan Calon Presiden-Calon Wakil Presiden, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Jatim pada Pilpres 2024.
Menurut dia, Khofifah nantinya akan didampingi oleh Soekarwo atau Pakde Karwo.
"Untuk Jawa Timur, Ibu Khofifah didampingi oleh Pakde Karwo," kata Airlangga dalam acara HUT ke-59 Partai Golkar di DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Senin (6/11).
Airlangga mengatakan tim pemenangan Prabowo-Gibran di Jatim akan sangat kuat, dan optimistis pasangan capres-cawapres itu akan menang di wilayah tersebut. “Jadi, kalau sudah penyerangnya dua Pak (Prabowo), tandem, itu sepertinya kita di Jatim juga menang, pak,” ungkapnya.
Selain itu, Airlangga Hartarto juga menyebut mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bakal bertanggung jawab memenangkan Prabowo-Gibran di Jabar.
"Bertanggung jawab untuk pemenangan di Jawa Barat Pak Ridwan Kamil," ucap Airlangga.
Acara HUT ke-59 Partai Golkar ini dihadiri oleh Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertahanan yang juga Capres Prabowo Subianto.
Selain itu, hadir juga para petinggi dan elite dari partai politik Koalisi Indonesia Maju (KIM), yaitu Ketum PAN Zulkifli Hasan, Ketum Partai Gelora Anis Matta, Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie, dan Waketum Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas.
Khofifah diberi tanggung jawab memenangkan Prabowo-Gibran di Jatim. Khofifah nantinya akan didampingi oleh Soekarwo atau Pakde Karwo.
- Soal Persija atau Persib, Ridwan Kamil Samakan Dirinya Seperti Shin Tae Yong
- Ridwan Kamil Lakukan Kontrak Politik dengan Pengusaha Real Estate, Ada 3 Poin
- Hadirkan Suasana Baru, Sukarelawan Gelar Kampanye Kreatif untuk Ridwan Kamil
- Serikat Pekerja NIBA ALI Gelar Family Gathering dan Syukuran Atas Pelantikan Prabowo-Gibran
- Kadin DKI Harap Pemimpin Baru Jakarta Dapat Menghapus Kemiskinan
- Menko Airlangga Sebut Data Kebijakan Satu Peta Harus Aman, Tak Bisa Diretas