Airlangga Sebut Omoda E5 Berbasis Baterai Nikel, Chery: Kami Gunakan LFP

Mobil asal Tiongkok itu sudah dirakit dan diproduksi secara lokal (Completely Knocked Down/CKD) di pabrik milik PT Handal Indonesia Motor (HIM), Bekasi, Jawa Barat.
Chery Indonesia berkomitmen untuk segera meningkatkan TKDN hingga 60 persen, untuk memperbesar lokalisasi produk yang pada akhirnya dapat membantu mereka memiliki pasokan baterai lokal.
Diketahui, Indonesia merupakan produsen nikel terbesar di dunia.
Menurut laporan Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), produksi nikel di dunia diperkirakan mencapai 3,3 juta metrik ton pada 2022, dan total produksi nikel Indonesia diperkirakan mencapai 1,6 juta metrik ton atau menyumbang 48,48 persen dari total produksi nikel dunia sepanjang tahun lalu.
Sebelumnya, Menko Airlangga menghadiri acara peluncuran Chery Omoda E5. Ketua Umum Partai Golkar itu bahkan menjajal langsung mobil listrik itu di sekitaran Park Hyatt.
Seusai menjajal mobil listrik itu, Airlangga pun menyebut bahwa Omoda E5 menggunakan baterai nikel.
"Kalau ini (Chery Omoda E5,red) pakai nikel," kata Menko Airlangga. (ddy/ant/jpnn)
Chery Sales Indonesia (CSI) mengumumkan bahwa Omoda E5 menggunakan baterai dari bahan dasar litium atau Lithium Ferro Phosphate (LFP), bukan berbasis nikel.
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian
- Rolls Royce Mengukir Sejarah Baru Melalui Mobil Listrik Black Badge Spectre
- Menjelang Lebaran, VinFast Kapalkan 2.500 Mobil Listrik ke Indonesia
- Toyota Meluncurkan SUV Listrik, Diklaim Punya Jelajah Hingga 520 Km, Harga Tarjangkau
- Tip Berkendara Mobil Listrik Saat Melewati Banjir, Nomor 3 Penting
- Airlangga Dorong Penguatan Investasi Prancis di RI Melalui Percepatan I-EU CEPA & Aksesi OECD
- Mobil Listrik Moncer di IIMS 2025, MG Motor Berencana Masuk ke Segmen Hybrid