Airlangga Sebut Pidato Bu Mega Merakyat dan Memuat Aspek yang Selama Ini Dilupakan Bangsa
jpnn.com, JAKARTA - Dosen ilmu politik Universitas Airlangga (Unair) Airlangga Pribadi turut memaknai pidato Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dalam acara ulang tahun partai tersebut.
Dia menilai Megawati memberikan pesan-pesan politik yang kuat, padat, merakyat, dan bermakna mendalam bagi penguatan kualitas politik demokrasi di Indonesia.
Pesan yang berakar mendalam pada tradisi politik progresif para pendiri bangsa, khususnya Soekarno.
"Pesan utamanya kalau ditafsirkan bahwa partai politik bukan sekadar mobil rental bagi calon eksekutif maupun legislatif untuk menapak pada kursi kekuasaan. Namun partai adalah penyambung lidah rakyat Indonesia atau partai seharusnya memiliki bonding atau ikatan yang kuat dengan rakyat," ujar Airlangga saat dihubungi, Jumat (13/1).
Dia juga menilai pidato Megawati menggunakan bahasa merakyat seperti menjelaskan kalau salaman sudah sejiwa maka tidak terasa anyep.
Airlangga mengatakan sebagai manifestasi dari menyatunya interaksi rakyat dengan partai, maka politikus dalam lembaga politik baik eksekutif maupun legislatif memiliki tanggung jawab untuk mendampingi, mengontrol, bahkan memberikan koreksi dan teguran atas dasar garis ideologi yang disepakati dalam komitmen yang telah dibangun.
"Pesan penting yang juga dikemukakan oleh Megawati bahwa partai adalah organisasi politik yang memiliki tujuan kolektif untuk menciptakan pemimpin yang organik dalam koneksi antara kebijakan pemerintah-garis ideologi-partai politik-aspirasi rakyat yang koheren dan tidak terputus," sebut Airlangga.
Airlangga juga menyampaikan Megawati menceritakan kembali tentang pentingnya membangun solidaritas dalam fase-fase awal perjuangan melawan otoritarianisme Soeharto.
Airlangga Pribadi menilai Bu Mega memberikan pesan-pesan politik yang kuat, padat, merakyat, dan bermakna mendalam bagi penguatan kualitas politik demokrasi.
- Dukungan Anies untuk Pram-Rano Bakal Berdampak Signifikan
- Agung Sebut Pilkada Jateng Jadi Ajang Pertarungan Efek Jokowi vs Megawati
- Debat Pamungkas, Andika Singgung 3,37 Juta Rakyat Miskin di Jateng
- Hasto PDIP Sebut Kedekatan Anies dengan Pram-Doel Akibat Demokrasi yang Dikebiri
- Ulas Putusan MK, Megawati Bicara Sanksi Pidana Bagi ASN & Anggota TNI/Polri yang Tak Netral
- Megawati Dengar Ada Institusi Negara Tak Netral Pas Pilkada, Sampai Pakai Intimidasi