Airlangga: Upaya Mendukung Ketahanan Pangan Harus Beriorientasi Aksi dan Bisa Diimplementasikan
“Indonesia terdiri dari wilayah-wilayah yang memiliki suhu udara dan curah hujan (iklim), sifat fisik morfologi dan kimia tanah, dan topografi yang berbeda-beda,” katanya.
Akibatnya, lanjut Franky, varietas tanaman yang unggul di satu wilayah, belum tentu unggul dan produktif di wilayah lainnya.
“Oleh karena itu, penting untuk mengembangan bibit unggul spesifik wilayah pemberdayaan kearifan lokal dalam pengembangan benih,” ujar pengusaha di bidang makanan ini.
Dwi Andreas Santoso melihat bahwa ketahanan pengan ini sering kali menjadi faktor kunci bagi kestabilan dan ketahanan nasional suatu negara.
“Beberapa krisis politik di dalam negeri saat zaman Orde Lama maupun Orde Baru salah satu pemicunya adalah krisis pangan. Begitu juga saat terjadi krisis politik di kawasan Timur Tengah yang dikenal Arab Spring dan juga kudeta di Sudan, salah satu pemicunya adalah krisis pangan,” ujar guru besar IPB ini.
Oleh karena itu, kata dia, perhatian terhadap ketahanan pangan harus serius dilakukan oleh semua pihak termasuk partai politik untuk terwujudnya kedaulatan pangan.
Dukungan dari partai politik ini terutama untuk mendukung kedaulatan petani yang merupakan salah satu pilar dari kedaiulatan pangan itu sendiri.
Senada dengan Dwi Andreas, Marahmat juga melihat aspek ketahanan pangan memiliki fungsi yang strategis.
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan bahwa untuk mewujudkan ketahanan pangan, semua pihak termasuk partai politik penting mendukung berbagai upaya yang saat ini sedang dilakukan.
- Dukung Ketahanan Pangan, IsDB & IFAD Kembangan Pertanian Dataran Tinggi
- Program Upland Kementan Diharapkan Bisa Perkuat Ketahanan Pangan
- IFAD Tinjau Program UPLAND di Garut Untuk Tingkatkan Produktivitas & Kesejahteraan Petani
- Menko Airlangga Dorong Kerja Sama dengan Arizona State University, Ini Tujuannya
- Satgas Semikonduktor Indonesia dan Purdue University Teken MoU, Menko Airlangga: Momentum Bersejarah
- Transaksi Modal dan Finansial Melonjak, Neraca Pembayaran Indonesia Surplus