Ais Anis

Oleh: Dahlan Iskan

Ais Anis
Dahlan Iskan. Foto/ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

Di pilpres yang barusan, Asfar juga melakukan penelitian. Hasilnya: Prabowo akan menang 51 persen.

Ketika tim Prabowo mengetahui itu mereka minta agar Pusdeham membukanya ke publik. Asfar tidak mau. Banyak yang marah kepadanya. Asfar tetap tidak mau merilisnya.

Asfar sangat layak menjadi guru besar. Sudah waktunya pula. Namun dia tidak pernah mau mengurusnya.

"Takut terikat jadwal mengajar yang ketat," katanya.

Asfar terlihat sangat fokus di lembaga yang dia dirikan. Juga fokus "membesarkan" lima orang anaknya.

Empat anaknya lulusan Inggris. Termasuk si kembar. Dua-duanya. Satu lagi lulusan Swiss –karena ambil jurusan hospitality.

Anak-anak itu, semua, sekolah di SMP Al Hikmah Surabaya. Yakni sekolah Islam yang mahalnya sudah mengalahkan sekolah terbaik Kristen maupun Katolik di sana.

Juga mutunya. Hanya kalah oleh SMP Ciputra (Disway 21 Juli 2024: Terbaik Baru).

PKB curi perhatian: partainya orang NU itu mengangkat anak muda berusia 23 tahun menjadi ketua harian. Wanita pula. Namanya Anda sudah tahu: Ais Shafiyah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News