Ais Anis

Oleh: Dahlan Iskan

Ais Anis
Dahlan Iskan. Foto/ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

Mereka juga masih SMA di Al Hikmah. Hanya untuk kelas satu. Setelah itu pindah sekolah ke Singapura –mendapatkan bea siswa karena prestasi akademi.

Bagaimana Ais bisa masuk Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)? Jadi ketua harian pengurus pusatnya pula? Apakah dia memang dari keluarga NU?

"Ayah saya NU, ibu saya Muhammadiyah," ujar Asfar. Banyak yang seperti itu di Lamongan –daerah asal Asfar.

Kakak-kakak Asfar juga ada yang di Muhammadiyah. Asfar sendiri pernah ''mondok'' di Pesantren Langitan –pondok bintang sembilannya NU.

Ketika Ais kuliah S-2 di Cardiff, Inggris, dia kenal dengan putri Muhaimin Iskandar, ketua umum DPP PKB.

Sang putri masih kuliah di S-1 di Inggris. Mereka pun berteman. Sama-sama aktif di PPI –organisasi mahasiswa Indonesia di Eropa.

Waktu itu Ais ambil mata kuliah ilmu komunikasi politik. Sebelum itu Ais meraih gelar S-1 dari Essex University, juga di Inggris. Tidak jauh dari Ipswich.

Dia ambil jurusan marketing manajemen. Jagoan. Dia terpilih sebagai lulusan terbaik angkatan itu.

PKB curi perhatian: partainya orang NU itu mengangkat anak muda berusia 23 tahun menjadi ketua harian. Wanita pula. Namanya Anda sudah tahu: Ais Shafiyah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News