Ajaib, Otaknya Dinyatakan Mati, Mendadak Ada Gerakan Kaki
jpnn.com - JPNN.com - Dokter yang menangani Sam Hemming sudah tidak berharap lagi. Pasien yang dirawatnya yang koma 19 hari itu otaknya dinyatakan mati.
Kepada kedua orang tuanya, medis juga meminta agar segera direlakan pergi. Biar tenang, dokter menyarankan melepaskan mesin penyangga hidup yang selama ini membantunya saat koma.
Sam kehilangan pendengarannya, mengalami patah tulang di sekujur tubuh, bahkan patah leher ketika mobil yang ditumpanginya mengalami kecelakaan.
Namun, Tuhan berkata lain. Di saat keluarga berkumpul bersama dokter untuk berdoa sebelum mesin itu dicabut, gadis berusia 22 tahun itu bereaksi. Jempol-jempol kakinya bergerak-gerak.
Dan, sekarang, meski masih harus terapi karena mengalami kerusakan otak, Sam sehat. Dia belajar berjalan dan berbicara lagi.
”Ini keajaiban. Kami sudah merelakannya. Dokter mengatakan kalau tidak ada harapan untuk sembuh,” ujar ibu Sam, Carol Hemming seperti dikutip Daily Mail.
”Sammy mengalami luka-luka yang sangat parah. Tidak akan ada orang yang selamat dengan luka seperti yang dialami Sammy,” sambungnya.
Diceritakan Carol, Sam mengalami kecelakaan saat hendak pulang bersama kekasihnya Tom Curtis pada 20 Juli.
JPNN.com - Dokter yang menangani Sam Hemming sudah tidak berharap lagi. Pasien yang dirawatnya yang koma 19 hari itu otaknya dinyatakan mati.
- Pilpres Makin Panas, Banyak Warga Amerika Pengin Pindah Negara
- Diplomasi Pertahanan dengan China Belum Mengurangi Ketegangan di Natuna
- Resmi! Ini Jabatan Baru Retno Marsudi setelah Meninggalkan Kementerian Luar Negeri
- Rusia Nilai Indonesia Sangat Klop dengan BRICS
- Pemimpin Iran: Serangan Israel Tak Bisa Dianggap Remeh
- International Hajj Fund Forum Rumuskan Strategi Inovatif Mengelola Dana Haji