Ajak Cucu agar Ingat Sanak Saudara jadi Korban
Senin, 28 Desember 2009 – 05:10 WIB
Sebelumnya, keluarga besar Radian juga mengadakan tahlil di rumah. Selain berdoa supaya bencana tsunami tidak terulang, mereka memohon agar arwah saudara-saudaranya diterima di sisi Allah. "Kami juga mengundang anak-anak yatim untuk berdoa," kata Radian. Pria 64 tahun itu bertutur bahwa dirinya juga sengaja mengajak para cucu yang masih kecil agar mau mengingat bahwa sanak-saudara mereka menjadi korban tsunami.
Pada hari nahas tersebut, Radian benar-benar diliputi duka mendalam. Sebab, 24 anggota keluarga besarnya menjadi korban keganasan gelombang tsunami. "Ada yang mayatnya ditemukan, ada juga yang hilang tanpa kabar. Kami pasrah saja atas kehendak Allah," ucapnya.
Radian bercerita bahwa dirinya selamat dari musibah itu karena rumahnya yang berada di Jalan T Nyak Arif, Banda Aceh, tak ikut diterjang tsunami. "Hanya lidah tsunami yang sampai di rumah. Tetapi, banyak keluarga yang menjadi korban. Sepupu dan sejumlah keponakan yang tinggal di tepi pantai, semuanya kena," tuturnya. Karena itu, pelataran rumahnya menjadi tempat persinggahan keluarga yang kehilangan kerabat saat musibah tersebut.
Radian mengungkapkan, dua hari setelah tsunami, dirinya baru berupaya mencari keluarga besarnya. "Saya catat nama-nama seluruh keluarga. Kemudian saya berusaha mencari kesana-kemari," ujarnya.
Tsunami sudah lima tahun berlalu. Tetapi, musibah itu masih membekas dalam ingatan warga Aceh. Saat peringatan tsunami itu Sabtu (26/12) lalu, warga
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408