Ajak Dialog Damai, Gus Miftah Minta Umat Islam Akhiri Konflik Identitas

Buku tersebut memicu reaksi keras karena dianggap mendeligitimasi identitas kelompok yang selama ini dikenal sebagai keturunan Nabi Muhammad SAW.

Panggung akademik seperti seminar dan diskusi publik yang digelar untuk mencari titik temu dinilai belum berhasil meredakan ketegangan. Alih-alih meredakan, perdebatan justru memperkeruh suasana dan memperlebar jarak antar kelompok.

Konflik ini juga dinilai tak lepas dari dinamika politik identitas yang berkembang sejak 2017, saat Habib Rizieq Shihab berperan besar dalam kasus yang menimpa Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Momentum tersebut meningkatkan kepercayaan diri kelompok tertentu untuk bergerak lebih jauh dalam ranah politik maupun budaya. (jlo/jpnn)