Ajak Masyarakat Pilih Pemimpin Berhati Nurani

jpnn.com - LAMONGAN - Calon Presiden Partai Hanura Jenderal (Purn) Wiranto menilai bahwa Indonesia sebenarnya belum merdeka secara keseluruhan. Kata dia Indonesia hanya merdeka secara fisik. Menurutnya, negeri ini masih banyak bergantung kepada bangsa lain.
"Pendahulu kita menitipkan negara untuk dibangun dengan makmur aman adil dan sejahtera. Tapi setelah 69 tahun, ternyata belum terwujud," ujar Wiranto saat acara Doa Bersama untuk Bangsa "Indonesia Aman Hanura Menang" Dalam Rangka Kampanye Nasional Partai di Lapangan Desa Tunggul, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Sabtu (28/3).
Ia menegaskan, bangsa ini belum bisa melaksanakan apa yang diamanatkan oleh para pendahulu yang berjuang dan berkorban merebut kemerdekaan negeri ini. "Belum dapat wujudkan apa yang dimimpikan rakyat," kata bekas Panglima ABRI ini.
Karenanya, Wiranto mengatakan pada pemilu 9 April 2014 dan 9 Juli 2014 nanti untuk tidak salah memilih memimpin.
"Kalau keliru memilih, maka lima tahun lagi nasib kita tidak jelas dapat pemimpin yang tidak berakhlakul karimah. Kalau pemimpin tak jelas, nasib rakyat juga ikut tidak jelas," katanya.
Menurut Wiranto, yang dibutuhkan masyarakat adalah pemimpin yang berakhlakul karimah, tidak menyalahgunakan kewenangan, tidak mencari kekayaan, hadiah, uang, kebanggaan pribadi.
Menurutnya, kalau pemimpin berhati buruk maka dia akan berbuat korupsi. "Kalau pemimpin yang pakai hati nurani, akan selalu mengingat siapa yang memilih dan mengangkatnya jadi pemimpin," katanya. (boy/jpnn)
LAMONGAN - Calon Presiden Partai Hanura Jenderal (Purn) Wiranto menilai bahwa Indonesia sebenarnya belum merdeka secara keseluruhan. Kata dia Indonesia
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Heboh Pengeroyokan di Kantor Polsek, Kapolda Riau Langsung Copot Jabatan Anak Buah
- Tugas Kantor Komunikasi Presiden Dianggap Tumpang Tindih, Begini Reaksi Mensegneg
- Kader Gerindra di Banggai Minta Polisi Menindak Pelaku Persekusi
- Paus Fransiskus Meninggal, Prabowo: Dunia Kehilangan Sosok Panutan dalam Kemanusiaan
- Mbak Ita bersama Suami Didakwa Terima Suap Rp 9,29 Miliar dari Proyek & Insentif ASN
- Dittipidsiber Bareskrim Turun Tangan Usut Gangguan Sistem Bank DKI