Ajak Orang Tua Perangi Gigi Gigis Balita
Selasa, 01 Mei 2012 – 00:01 WIB

PEDULI GIGI: Risqa Rina Darwita (duduk tengah) bersama keluarga besarnya usai pengukuhan sebagai guru besar Universitas Indonesia, Sabtu (21/4). Foto : Hilmi Setiawan/Jawa Pos
Karena itu, peran kader posyandu untuk menyosialisasikan pentingnya menjaga gigi balita dari ancaman karies (gigis) sangat penting. Tapi, upaya Risqa mengajak kader posyandu menjadi penyuluh gigi dan mulut tidak mulus begitu saja.
Di lapangan, dia sering mendapat tanggapan kurang baik dari para kader sendiri. "Ada yang mengeluh karena peran baru itu bisa membuat mereka semakin repot urusannya," kata lulusan SD Mujahidin Surabaya itu.
Setiap mendengar keluhan para kader posyandu, Risqa justru bertambah gemas. Sebab, dia tidak ingin kasus atau prevalensi karies gigi balita terus menggurita dan mengancam pemenuhan gizi bayi dan balita.
Meski mendapat respons negatif, Risqa tidak patah semangat. Dia tetap mengingatkan para kader posyandu terhadap pentingnya penyuluhan kesehatan gigi dan mulut kepada ibu-ibu yang memiliki bayi dan balita. Para kader itu pun diajari beberapa teknik dasar dalam ilmu kedokteran gigi. "Biar mereka seperti dokter gigi yang sedang memeriksa pasien," ujarnya lantas tersenyum.
Berkat gagasannya mengoptimalkan peran kader posyandu menjadi penyuluh gigi dan mulut, Risqa Rina Darwita meraih gelar guru besar di Fakultas Kedokteran
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu