Ajarkan untuk Tidak Menyerah

Ajarkan untuk Tidak Menyerah
Christina Perri, penyanyi asal Amerik,a saat konferensi pers menjelang konser di Tenis Indoor Senayan, Jakarta, kemarin (5/6). FOTO: Angger Bondan/Jawa Pos
”Ternyata, berada di LA itu enggak mudah. Saya sendirian, ketakutan, sering menangis,” ceritanya beberapa jam sebelum konser. Dia memutuskan menikah saat berusia 21 tahun. Tetapi, 18 bulan setelah menikah, dia bercerai dan kembali ke Philadelphia.

Perri lantas mencurahkan isi hatinya dalam lagu Jar of Hearts. ”Lagu itu saya buat Desember 2009,” imbuhnya. Meski banyak hal sedih yang dialami, Perri tidak lelah untuk mencoba. Dia tidak melupakan impiannya menjadi penyanyi. Hingga akhirnya pada 2010, Perri bertemu label. ”Lalu, karir saya berawal dari situ. Pokoknya, never give up, never give up, and never give up. Keep trying,” tegasnya.

Penyanyi yang mengisi soundtrack Breaking Dawn part I dengan lagu A Thousand Years itu menulis sendiri lagu-lagu dalam albumnya. Ada banyak lagu yang dia tulis sejak dulu. Di antara sekian lagu tersebut, lagu Tragedy merupakan favoritnya. ”Saya suka lagu itu. Itu adalah lagu yang saya tulis sejak umur belasan. Entah kenapa. Saya pokoknya suka,” katanya.

Lagu-lagu Perri memang terkenal sedih dan galau. Tidak jarang, ada orang yang menangis saat mendengar lagu ciptaannya. Perri bilang, dirinya senang jika ada orang yang bisa memahami isi lagunya.

JAKARTA – Perjalanan hidup setiap orang tidak pernah sama. Ibarat bunga, mereka akan mekar dengan cara masing-masing. Begitu juga penyanyi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News