AJI Protes Pengekangan Pers di Iran
Senin, 22 Juni 2009 – 20:25 WIB
JAKARTA - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) menyampaikan protes atas pengekangan kebebasan pers di Iran, menjelang dan paska pemilihan presiden negeri itu. Menurut AJI, pengekangan kebebasan pers itu telah mencederai demokrasi di negara tersebut. AJI juga menilai pelarangan meliput, pengusiran dan penahanan jurnalis di Iran itu, sebagai pelanggaran hak asasi manusia yang dilindungi oleh hukum internasional. "Apa yang dilakukan pemerintah Iran telah melanggar hak masyarakat dunia untuk mendapat informasi dan kebebasan berekspresi," kata Margiyono, Koordinator Divisi Advokasi AJI pula.
Ketua AJI Nezar Patria mengatakan, pengekangan kebebasan pers di Iran ditunjukkan melalui pelarangan media asing untuk meliput, penangkapan sejumlah jurnalis dan blogger, serta pengusiran jurnalis. Menurut laporan International Federation of Journalists (IFJ), para kameramen dan fotografer dilarang mengabadikan demonstrasi aktivis mahasiswa di jalanan. Bukan hanya itu, penguasa Iran juga dikabarkan mengacak sinyal radio dan televisi BBC.
Masih menurut IFJ, lanjut Nezar pula, koresponden televisi Al Arabiyya bahkan diwajibkan menutup kantor mereka. Sementara, koresponden televisi publik dari Belgia dan Belanda ditahan oleh penguasa Iran. Koresponden dua televisi Jerman, ARD dan ZDF, juga dilarang meliput apapun dan dilarang keluar dari hotel tempat mereka menginap.
Baca Juga:
JAKARTA - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) menyampaikan protes atas pengekangan kebebasan pers di Iran, menjelang dan paska pemilihan presiden negeri
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer