Ajibarang-Prupuk Tembus 12 Jam
Minggu, 03 Agustus 2014 – 06:28 WIB

Ajibarang-Prupuk Tembus 12 Jam
Kusnadi menambahkan, kemacetan diperparah dengan arus kendaraan dari jalur selatan. Kata dia, itu dikarenakan adanya limpahan arus, "Selain karena intensitas penutupan palang pintu perlintasan kereta api, yang setiap 15 menit di wilayah Paguyangan, kemacetan pun disebabkan limpahan volume kendaraan pemudik arus balik dari jalur selatan, yang menuju Jakarta. Pasar tumpah di sepanjang Ajibarang hingga Prupuk pun menjadi penyebab selanjutnya," bebernya.
Baca Juga:
Menurut laporan Dinhubkominfo Kabupaten Banyumas, jumlah kendaraan yang terdata terakhir pada Sabtu (2/8) pukul 14:00-15-00, yakni di pos pemantauan Wangon hingga Lumbir, sebanyak 1541 kendaraan melintas. Kemudian, pada pos pemantauan Kranggan, pada saat yang bersamaan, tercatat sebanyak 2622 kendaraan.
"Kami memantau jumlah kendaraan arus balik, di wilayah Banyumas perbatasan bagian barat, yakni di Wangon-Lumbir, dan Kranggan. Itu untuk mengetahu arus kepadatan. Sejauh ini, memang terjadi peningkatan," kata Kepala Bidang Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) Dinhubkominfo Kab. Banyumas, Agus Sriyono, ATD S.IP.
Sementara, PT KAI akan memperpanjang masa pengoperasian kereta api (KA) Tambahan Lebaran kelas komersial sampai dengan H+12 atau, Minggu (10/8) mendatang. Hal ini dilakukan karena tingginya permintaan tiket lebaran dengan KA. Sebelumnya, KA Tambahan Lebaran tersebut hanya akan dijalankan sampai dengan H+7 lebaran Selasa (5/8).
AJIBARANG - Sabtu kemarin (2/8) nampaknya menjadi puncak arus balik di jalur Ajibarang-Prupuk. Di jalur tersebut kendaraan nyaris tidak bisa melaju
BERITA TERKAIT
- Oknum Kades Tersangka Korupsi Dana Desa Ditahan, Bendahara Buron
- Gunung Ibu Erupsi, Semburkan Abu Vulkanik Setinggi 400 Meter
- Geger Mayat Tanpa Identitas di Lampung Selatan, Ini Ciri-cirinya
- Kirab Mahkota Binokasih Warnai Hari Jadi ke-543 Kabupaten Bogor
- Dilaporkan ke Polda Jateng, Bambang Wuragil Dituduh Telantarkan Anak
- Festival Budaya di Rumah Singgah Tuan Kadi, Harmoni Melayu & Seruan Peduli Lingkungan