Ajinomoto Kembangkan Teknologi Pendeteksi Kanker
"Di Jepang, pemeriksaan massal diberikan kepada setiap siswa di sekolah, karyawan di kantor, serta setiap orang dalam sistem perawatan kesehatan universal komunitas dan pemerintahan setempat," ujar PR Communication Ajinomoto Yayah Hoeriyah dalam keterangan persnya.
Di negara lain, pemeriksaan kesehatan sering kali hanya diminta oleh mereka yang secara khusus mementingkan kesehatannya, sedangkan di Jepang, ini merupakan suatu aturan.
Hasilnya pun bisa dilihat dari GDP negara Jepang. Setiap tahunnya, Jepang hanya menghabiskan 10% dari GDP negara dibandingkan dengan Amerika Serikat yang menghabiskan 17%.
Semakin rendah GDP negara terkait kesehatan, maka semakin sehat masyarakat sebuah negara tersebut. Menurut Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Dr Daeng M Faqih, pemeriksaan kesehatan memang harus ditingkatkan di tengah masyarakat, khususnya Indonesia.
Melalui pemeriksaan kesehatan yang rutin dilakukan, masyarakat akan bisa mengantisipasi dan mendeteksi penyakit-penyakit berbahaya, seperti kanker.
“Kita harus mendorong masyarakat untuk melek terhadap pemeriksaan kesehatan. Jangan sampai baru terasa sakit, barulah mendatangi dokter. Sebaik-baiknya adalah pencegahan dari pada penanggulangan,” tutupnya. (adv/jpnn)
Penggunaan teknologi ini pun diyakini Ajinomoto akan mempermudah dokter dan pasien dalam pencegahan dan mampu mendeteksi kanker.
Redaktur & Reporter : Natalia
- Lebih dari 45 Persen EBT Digunakan Pabrik Ajinomoto
- P2MI Tepis Anggapan Micin Bikin Bodoh
- Ajinomoto Terapkan Program Zero Waste dan Dorong Gerakan Masak Bergizi
- Setengah Abad Lebih Ada di Indonesia, Begini Sepak Terjang Ajinomoto
- Ajinomoto Luncurkan Produk Baru, Bidik Pasar Horeka
- Hipertensi jadi Masalah Terbesar Lansia, Health Provider Ajinomoto Gencarkan Program Ini