Ajudan Heru Budi Jangan Merasa Paling Hebat, Pejabat Harus Terbuka

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono mengkritik tindakan ajudan Penjabat (Pj) Gubernur Heru Budi Hartono yang menghalang-halangi kerja wartawan.
Menurut dia, keberadaan ajudan tidak boleh menjadi penghalang komunikasi antara wartawan dan gubernur.
Terlebih, pekerjaan wartawan adalah untuk menyampaikan informasi dan berita kepada masyarakat.
"Ajudan tidak boleh menghambat komunikasi antara pejabat dengan wartawan karena di era keterbukaan seperti ini memang komunikasi timbal balik antara pejabat dan wartawan harus terbuka lebar," ucap Gembong saat dihubungi, Kamis (13/7).
Anggota Komisi A ini pun mengaku bakal menyampaikan kepada Heru perihal tidakan berlebihan yang dilakukan oleh ajudan tersebut.
"Prinsip dasarnya itu jangan sampai terjadi jurang pemisah antara pejabat dengan masyarakat dan media. Ini jadi jangan ada jurang pemisah," kata dia.
Sebelumnya, tindakan ajudan Heru dinilai berlebihan saat mengawal Heru Budi. Peristiwa pertama terjadi pada Senin (10/7), saat itu wartawan tengah menunggu mantan Wali Kota Jakarta Utara untuk diwawancarai.
Namun, sejumlah ajudan kemudian menyenggol wartawan yang hadir dan meminta agar tak terlalu mendekati Heru Budi.
Gembong Warsono mengkritik tindakan ajudan Penjabat (Pj) Gubernur Heru Budi Hartono yang menghalang-halangi wartawan
- Gelar KWP Cup 2025, Ariawan: Ajang Bersilaturahmi Antarwartawan
- Iwakum Kecam Aksi Doxing terhadap Wartawan Seusai Demo Indonesia Gelap
- 3 Pria Mengaku Wartawan Cegat Mobil Paket di Pelalawan
- Speedboat Basarnas Meledak, Ditpolairud Lakukan Evakuasi
- Satpol PP Pengawal Mbak Ita Bertindak Represif kepada Wartawan, AJI Mengecam!
- Wartawan Mengalami Tindakan Represif Saat Wawancara Wali Kota Semarang