Ajudan Nazar Ambil Kardus Bermotif Batik Berisi Uang
jpnn.com - JAKARTA - Mantan office boy Permai Grup, Makmur Priatna menyebut Wahyudi Utomo alias Iwan pernah mengambil uang yang dibungkus kardus bermotif batik. Iwan yang merupakan bekas ajudan Muhammad Nazaruddin menyampaikan hal itu saat bersaksi pada persidangan atas Anas Urbaningrum di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (1/9).
"Yang ambil Pak Iwan," kata Makmur. Menurutnya, sopir Nazaruddin yang bernama Heri Sunandar tidak pernah mengambil kardus bermotif batik berisi uang.
Keterangan Makmur itu berbeda dengan kesaksian bekas sopir Nazaruddin, Heri Sunandar yang mengaku pernah mengantar uang USD 1 juta ke Anas. Namun, Makmur menepis kesaksian Heri. "Tidak ada (Heri ambil kardus)," ujarnya.
Makmur mengakui bahwa dirinya memang tidak ikut mengepak uang. Sebab, yang bisa masuk dalam ruangan hanya Neneng Sri Wahyuni, Oktarina Furi dan Yulianis.
Anas menilai keterangan Makmur sesuai dengan kesaksian sejumlah saksi yang dihadirkan dalam persidangan. Di antaranya Yulianis, Oktarina, dan mantan tenaga ahli Nazaruddin di DPR, Nuril Anwar.
Sebelumnya, Heri mengaku pernah disuruh untuk mengantarkan uang sebesar USD 1 juta untuk Anas oleh Yulianis. Ia mengantar uang yang dibungkus kardus itu bersama ajudan Nazaruddin yang bernama Iwan.
Awalnya, Heri dan Iwan berniat mengantarkan uang itu langsung ke rumah Anas di Duren Sawit. Namun demikian Anas sedang tidak berada di rumah. Informasi ini diketahui Iwan dari Yadi.
Karena itu, Heri menyatakan, mereka janjian untuk menyerahkan uangnya di Soto Pak Sadi di kawasan Wolter Mongonsidi, Jakarta. Sesampainya di sana tidak langsung terjadi serah terima. Usai makan baru serah terima dilakukan di parkiran.(gil/jpnn)
JAKARTA - Mantan office boy Permai Grup, Makmur Priatna menyebut Wahyudi Utomo alias Iwan pernah mengambil uang yang dibungkus kardus bermotif batik.
- Lihat, Sikap Mayor Teddy Saat Prabowo Memperkenalkannya ke Joe Biden
- Arogansi Ivan Pengusaha yang Suruh Siswa Menggonggong Berujung Bui, Ini Pelajaran!
- BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Integritas untuk Hadapi Kecurangan & Penyimpangan
- BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Integritas dan Pengelolaan Risiko Demi Cegah Kecurangan
- Pengusaha yang Suruh Siswa Menggonggong Punya Kedekatan dengan Aparat? Kombes Dirmanto: Jangan Digiring
- 59 Menteri & Wamen Kabinet Merah Putih Sudah Lapor LHKPN