Akademisi Ajak Masyarakat Cermat Ajakan Boikot Beragendakan Persaingan Bisnis

Akademisi Ajak Masyarakat Cermat Ajakan Boikot Beragendakan Persaingan Bisnis
Ribuan santri menggelar aksi boikot produk-produk yang dianggap terafiliasi dengan Israel. Foto: source for jpnn

Dia menengarai ada pihak-pihak tertentu yang dengan sengaja mengambil keuntungan dengan memanfaatkan aksi kemanusiaan untuk tujuan persaingan usaha.

Misalnya mengeluarkan daftar dengan memuat AQUA yang mana kedua produk tersebut tidak pernah masuk dalam daftar yang dikeluarkan gerakan DBS dan Komisi HAM PBB.

"Tidak hanya list tetapi dalam konteks apa mereka menerbitkan produk-produk yang harus diboikot itu. Misalnya memang terbukti secara sah dan meyakinkan, valid, akurat, bahwa produk A itu punya afiliasi dengan Israel dan menyokong tindakan-tindakan Israel," jelas Budi.

Pakar Ilmu Komunikasi lulusan Universitas Indonesia, Satrio Arismunandar menilai bahwa ada indikasi kelompok-kelompok tertentu yang menunggangi aksi-aksi bela Palestina untuk perang dagang.

Menurutnya, mereka sengaja hanya menyudutkan nama satu produk untuk diboikot dengan mengutip narasumber yang tidak jelas.

Satrio menduga oknum tersebut berusaha melancarkan narasi yang menguntungkan bisnisnya sambil menyerang produk-produk tertentu melalui daftar produk yang diduga terafiliasi Israel. Selanjutnya, sambung dia, daftar tersebut disebarkan di media sosial hingga dimuat di media massa nasional.

"Framing itu bisa terlihat dari judul dan isi dari berita tersebut yang relatif sama semua," kata salah satu pendiri Aliansi Jurnalis Independen (AJI) itu.

Sebelumnya, MUI menyerukan masyarakat untuk terus melanjutkan aksi boikot terhadap produk-produk yang terafiliasi Israel. Kendati, ajakan itu tidak disertai dengan konfirmasi produk mana saja yang harus diboikot guna memberikan kejelasan kepada masyarakat.

Akademisi Universitas Islam Indonesia (UII) Yusdani meminta masyarakat benar-benar teliti dan jeli dalam memboikot produk-produk yang ada di dalam negeri.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News