Akademisi Berkewarganegaraan Ganda Australia-Iran Ditahan di Teheran

Tapi ia bukan satu-satunya yang mendukung kebijakan pengendalian populasi, menurut Behravesh.
"Populasi meningkat pada saat kita mengalami krisis lingkungan yang sangat besar di dalam Iran, ketika ekonomi tidak stabil, ketika negara ini terkena sanksi - ada begitu banyak masalah," jelasnya.
"Dan orang seperti Chavoshi, dalam konteks itu, orang seperti dia sangat tidak diterima."
Bukan pertama kalinya
Ini bukan pertama kalinya seorang akademisi ditangkap di Iran.
Setidaknya 13 akademisi berkewarganegaraan ganda lainnya berada di tahanan di negara itu, dan tidak jelas berapa banyak lagi yang ditahan secara diam-diam.
"Selain Meimanat, saya kenal tiga orang lainnya. Salah satunya tewas di penjara," kata Behravesh.
Atasannya, sosiolog dan konservasionis Profesor Kavous Seyed-Emami, adalah salah satu dari mereka yang ditahan tahun ini.
"Ia tinggal di Iran, tetapi ia adalah warga negara Iran-Kanada," kata Behravesh.
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia