Akademisi Berkewarganegaraan Ganda Australia-Iran Ditahan di Teheran

Konservasionis dan akademisi di seluruh dunia, termasuk dari organisasi-organisasi papan atas seperti Jane Goodall Institute dan WWF International, juga telah mengirim surat terbuka kepada Pemimpin Tertinggi
Iran tentang kasus-kasus 10 akademisi, memohon praduga tak bersalah terhadap rekan-rekan mereka dan menyerukan adanya "sebuah evaluasi yang adil atas bukti, akses ke pengacara pilihan mereka dan pengadilan yang transparan."
Salah satu penandatangannya adalah Profesor Robert Harcourt, seorang konservasionis dari Macquarie University di Sydney.
"Setiap pembatasan kebebasan akademik, terutama menahan orang ketika mereka melakukan penelitian yang sangat penting, benar-benar sangat memprihatinkan," katanya.

Profesor Harcourt khawatir para peneliti akan dicegah dari melakukan pekerjaan konservasi yang penting.
"Orang-orang cenderung melakukan studi di mana mereka mungkin berada pada risiko," katanya.
"Universitas-universitas tak mampu membiarkan para akademisi masuk ke area di mana mereka mungkin akan dikurung, saya akan menyarankan, dengan alasan palsu, dan tentu saja alasan memiliki implikasi jangka panjang."
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia