Akademisi: Boikot Tanpa Kriteria Jelas Rawan Ditunggangi Kepentingan Persaingan Usaha
Senin, 16 September 2024 – 19:45 WIB

Akademisi UII Yusdani mengingatkan aksi boikot tanpa kriteria jelas rawan ditunggangi kepentingan persaingan usaha dan justru berdampak bagi perekonomian nasional. ilustrasi. Foto: Ricardo/JPNN.com
Melihat kondisi demikian, dosen UII ini berpendapat bahwa masyarakat lebih baik memberikan bantuan riil, semisal donasi atau kebutuhan sehari-hari untuk membantu saudara-saudara di Palestina.
Selain menghindari gerakan yang salah sasaran, bantuan tersebut juga dirasa lebih dibutuhkan warga Palestina yang terkena agresi militer.
"Saya kira kalau boleh memilih antara boikot dengan menyumbang, ya sumbang saja apa yang kita bisa, karena lebih konkret dan kita tidak cuap-cuap saja karena ini (boikot) menurut saya banyak muatan politisnya daripada literasi umat," pungkasnya. (mar1/jpnn)
Akademisi UII Yusdani mengingatkan aksi boikot tanpa kriteria jelas rawan ditunggangi kepentingan persaingan usaha
Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi
BERITA TERKAIT
- Akademisi Unas Jakarta: Digitalisasi Kepolisian Sulit Tercapai jika Hulunya Masih Kotor
- SMA Kesatuan Bangsa Dorong Minat Siswa Menjadi Akademisi Melalui Ramadan Cendekia
- Korika Nilai Penerepan AI di RI Masih Menghadapi Berbagai Tantangan
- Akademisi Nilai Pengangkatan Serentak Harus Dilakukan secara Cermat dan Hati-Hati
- Langkah Tegas Prabowo Menyelamatkan BUMN Bukan Omong Kosong
- MultiVerse Conference 2025 Jadi Ajang Kolaborasi Industri dan Akademisi