Akademisi: Boikot Tanpa Kriteria Jelas Rawan Ditunggangi Kepentingan Persaingan Usaha
Senin, 16 September 2024 – 19:45 WIB
Melihat kondisi demikian, dosen UII ini berpendapat bahwa masyarakat lebih baik memberikan bantuan riil, semisal donasi atau kebutuhan sehari-hari untuk membantu saudara-saudara di Palestina.
Selain menghindari gerakan yang salah sasaran, bantuan tersebut juga dirasa lebih dibutuhkan warga Palestina yang terkena agresi militer.
"Saya kira kalau boleh memilih antara boikot dengan menyumbang, ya sumbang saja apa yang kita bisa, karena lebih konkret dan kita tidak cuap-cuap saja karena ini (boikot) menurut saya banyak muatan politisnya daripada literasi umat," pungkasnya. (mar1/jpnn)
Akademisi UII Yusdani mengingatkan aksi boikot tanpa kriteria jelas rawan ditunggangi kepentingan persaingan usaha
Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi
BERITA TERKAIT
- Akademisi Sebut Bahlil Lahadalia Layak Gantikan Airlangga Pimpim Golkar
- Perusahaan-perusahaan ini Dimiliki Orang Indonesia & Mempekerjakan Tenaga Lokal
- Komisi VI DPR Minta KPPU Responsif Atas Aduan Perusahaan Nasional
- Akademisi Imbau ASEAN Harus Tegas Menghadapi Ketegangan China-Taiwan
- KPPU Sebut RPM Cegah Persaingan Usaha Tak Sehat
- Bantu Akademisi, Academia Open Publisher Gelar Webinar Tools dalam Penyusunan Artikel