Akademisi Disebut Tak Perlu Berpolitik, Anies Singgung Fakta Sejarah
jpnn.com, JAKARTA - Calon Presiden (Capres) RI Anies Baswedan menanggapi sejumlah pihak yang menyatakan akademisi tidak perlu berpolitik setelah marak aksi civitas academica sejumlah universitas yang mengkritisi pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menurut Anies, fakta dalam sejarah kemerdekaan Indonesia justru akademisi memegang peranan penting.
"Dalam sejarah perjalanan Indonesia, masyarakat intelektual selalu menjadi garda terdepan perubahan," ucap Anies di Jakarta, Minggu (4/2).
Dia menyebut di tengah masyarakat yang kala itu buta huruf, kaum terdidik menjadi garda terdepan perubahan.
"Yang mendirikan republik ini adalah orang-orang yang bersekolah, di saat 95 persen penduduk buta huruf," lanjutnya.
Eks gubernur DKI Jakarta itu mencontohkan, salah satu bukti keterlibatan kaum intelektual dalam kemerdekaan Indonesia adalah dengan menjadi anggota BPUPKI.
Oleh karena itu, mantan Medikbud RI itu menilai bahwa sah-sah saja jika akademisi membicarakan soal kondisi politik di Indonesia.
Hal itu disebut Anies sama saja seperti membicarakan kondisi ekonomi dan sosial.
Capres RI Anies Baswedan tidak setuju akademisi disebut tidak perlu berpolitik, karena fakta sejarah kemerdekaan Indonesia membuktikan sebaliknya.
- 42 Persen Pemilih Golput di Pilgub Jakarta 2024, Terbanyak Memilih saat Anies vs Ahok
- Yakin Pram-Rano Menang Satu Putaran, Anies Baswedan: Lihat Data KPU
- Pramono Sebut Nama Anies Hingga Ahok Setelah Unggul di Quick Count
- Anggap Maruarar Sirait Main SARA di Jakarta, Chandra: Belum Move On dari Rezim Jokowi
- Hasto Bakal Kirim Buku Pak Sabam Biar Ara Sirait Melakukan Perenungan
- Tuduh Ara Bermain SARA di Pilkada Jakarta, PDIP Bakal Tempuh Langkah Hukum