Akademisi IPB: Kelapa Sawit Harus Jadi Bagian Aset Nasional
Terpisah, Pendiri dan CEO Nusantara Sawit Sejahtera (NSS) Teguh Patriawan mengatakan pihaknya terus berupaya menerapkan prinsip pembangunan berkelanjutan (SDGs).
Langkah ini dilakukan bukan hanya karena tuntutan konsumen.
Namun, kelangsungan dan masa depan perusahaan juga sangat ditentukan oleh kelestarian lingkungan, kesejahteraan masyarakat dan keadilan yang diterima oleh para tenaga kerja di perusahaan.
Saat ini, NSS menyerap sekitar 2.700 orang karyawan.
Dia mengatakan Nusantara Sawit Sejahtera saat ini sedang melakukan penanaman kebun sawit rakyat (plasma) di sekitar kebun perusahaan.
Plasma dilakukan dengan menggunakan bibit unggul dan merekomendasikan penggunaan pupuk berimbang, tidak berlebihan untuk konservasi tanah.
“NSS mengelola limbah pabrik, sehingga bisa digunakan lagi ke tanaman untuk menjadi pupuk. Kami selalu coba menghemat dengan cara-cara yang betul dan memperhatikan kelestarian lingkungan. Untuk masyarakat sekitar, NSS membangun plasma dan menyalurkan dana tanggung jawab sosial perusahaan (CSR),” terangnya.
Selain sudah terbukti menopang perekonomian nasional, Teguh mengatakan prospek industri kelapa sawit juga masih sangat menjanjikan.
Indonesia harus dapat memastikan kelapa sawit menjadi bagian dari aset nasional karena telah terbukti menjadi salah satu penopang utama perekonomian.
- Bea Cukai Nanga Badau Lepas Ekspor Bungkil Sawit ke Malaysia, Sebegini Jumlahnya
- Pelaku Usaha Harapkan Prabowo Bentuk Badan Otoritas Sawit
- PTPN Rilis Varietas Kultur Jaringan Kelapa Sawit dengan Potensi CPO Tinggi
- Abdul Ghani Raih Best CEO Industri Sawit 2024
- Bea Cukai Optimalkan CEISA 4.0 untuk Dukung Peningkatan Ekspor Kelapa Sawit
- Airlangga Hartarto: Swasembada Energi Melalui Minyak Sawit Kurangi Emisi Karbon