Akademisi: Jangan Buru-Buru Mengakhiri PPKM Darurat
jpnn.com, JAKARTA - Akademisi dari sejumlah perguruan tinggi dari dalam dan luar negeri bersama para tokoh pegiat kemanusiaan satu suara mengajak masyarakat untuk membantu sesama.
Salah seorang tokoh kemanusiaan Sudirman Said mengatakan, sebuah tindakan kemanusiaan bersama bisa menjadi solusi ampuh dalam menyelesaikan pandemi Covid-19 saat ini.
"Sebenarnya masyarakat mau berkorban bersama-sama saling sharing the pain, yang diperlukan saat ini adalah keterbukaan dan kesediaan pemerintah untuk menjelaskan keadaan sebenarnya," kata Sudirman dalam diskusi daring tentang ajakan solidaritas kemanusiaan, Rabu (14/7).
Sekjen Palang Merah Indonesia ini mengungkapkan ada kecenderungan ketaatan masyarakat terhadap kebijakan pemerintah menurun.
Bukan karena tidak mau taat, tetapi karena cemas, ketakutan dan tekanan kebutuhan hidup.
"Yang ditakutkan ketika keadaan begitu buruk, pemerintah menghadapi defisit kepercayaan. Sehingga tindakan-tindakan yang sifatnya terobosan tidak lagi diterima sebagai tindakan yang efektif," ujarnya.
Dia mengajak, seluruh masyarakat membantu pemerintah dan negara ini.
Pada kesempatan sama, peneliti ISEAS Singapura dan Universitas Manchester Inggris Yanuar Nugroho mengharapkan pemerintah perlu mengkaji lebih dalam dan jangan buru-buru mengakhiri PPKM Darurat. Apalagi bila dengan asumsi kasus segera turun.
Para akademisi dan tokoh kemanusiaan mengajak masyarakat bersama-sama bersatu membantu pemerintah dalam menghadapi masalah pandemi
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru
- Korupsi Pengadaan Masker Covid-19 di NTB, Kerugian Negaranya
- Menkes Sebut Virus Mpox atau Cacar Monyet Tidak Mengkhawatirkan seperti Covid-19
- Jilbab IKN