Akademisi: Konsep Herd Immunity Terlalu Berbahaya jika Diterapkan pada Kasus Covid-19

Akademisi: Konsep Herd Immunity Terlalu Berbahaya jika Diterapkan pada Kasus Covid-19
Ilustrasi COVID-19. Foto: Pixabay

Berperilaku PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) seperti mencuci tangan dengan sabun dan memakai masker harus menjadi kebiasaan. Begitu juga ketika ke luar harus melakukan jarak fisik dan sosial.

Perilaku pribadi dan masyarakat ini mau tidak mau harus dilakukan untuk menghindari transmisi Covid-19 sehingga bisa menyetop penyebarannya.

Selain PHBS, Asep menyarankan sebaiknya makan dan minum yang ditengarai akan meningkatkan imunitas.

Indonesia termasuk negara kaya dengan rempah-rempah yang sudah terbukti sejak lama bisa memperkuat daya tahan tubuh.

Dengan demikian, imunitas diri naik yang tentu akan meningkatkan imunitas kelompok atau herd immunity.

Bila banyak orang dalam sebuah komunitas itu punya daya imun yang tinggi, maka herd immunity-nya akan tinggi.

Secara teori, bila herd immunity di atas 90%, itu akan memudahkan eradikasi penyakit menular, termasuk akibat Covid-19 ini.

Untuk meningkatkan herd immunity, bila sudah ada vaksin, tentu dilakukan vaksinasi. Upaya ini disebut aktif imunisasi.

Konsep immunity ini tentu tidak bisa diterapkan pada kasus Covid-19. Mengapa? Karena efeknya sangat berbahaya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News