Akademisi: Regulasi Berbasis Riset Kunci Mengurangi Bahaya Tembakau

"Produk-produk tersebut untuk melemahkan gejala withdrawal nikotin dari rokok secara bertahap," jelas Neily.
Selain NRT, saat ini berbagai pihak juga tengah mengevaluasi pemanfaatan produk tembakau alternatif. Contohnya, rokok elektrik, produk tembakau yang dipanaskan, dan kantong nikotin.
Dia menyebutkan hasil studi systematic review terbaru menunjukkan berbagai produk tembakau alternatif seperti rokok elektrik, produk tembakau yang dipanaskan, dan kantong nikotin memiliki potensi membantu pengurangan pada perokok aktif dewasa.
"Tentunya dengan berbagai tingkat efektivitas dan risiko yang berbeda-beda pula,” kata Neily.
Berdasarkan penelitian, Neily juga menemukan produk tembakau alternatif berpotensi untuk mengurangi gejala withdrawal pada perokok dewasa. Dari segi keamanan jangka pendek, produk-produk tersebut pada umumnya bisa ditoleransi tubuh dengan baik.
"Efek sampingnya pun minim bila dibandingkan dengan rokok. Sebab, karakteristik produk-produk tersebut sangat bervariasi, informasi detail dan tepat juga harus disampaikan," pungkas Neily. (esy/jpnn)
Akademisi dari Universitas Padjadjaran mengimbau pemerintah membuat regulasi yang berbasis riset dalam upaya mengurangi bahaya tembakau
Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Mesyia Muhammad
- Aktivis Buruh Indonesia Minta ILO Siapkan Regulasi Ekonomi Digital
- Waka MPR dan Dirut BEI Bahas Penguatan Regulasi Perdagangan Karbon di Indonesia
- Jaga Warisan Intelektual Bangsa, Ibas Siap Kawal Regulasi dan Insentif Penulis
- Perkembangan Industri Rokok Elektrik Perlu diimbangi Edukasi dan Regulasi
- Australia & Indonesia Siapkan Anggaran Rp 40 Miliar untuk Riset Transisi Energi Berkelanjutan
- Ekspor Tembakau Iris ke Jepang, PT Taru Martani Dapat Fasilitas Ini dari Bea Cukai